Pertanianku – Faktor internal yang paling berpengaruh adalah genetik. Misalnya, ayam kampung memiliki produksi yang lebih rendah dari ayam ras petelur karena memiliki sifat mengeram. Umumnya produksi telur setiap ekor ayam kampung selama satu tahun hanya sekitar 90—150 butir, sedangkan produksi telur ayam ras petelur berkisar 240—290 butir per tahun.
Ayam ras petelur komersial yang dikembangkan untuk produksi telur merupakan ayam ras yang diarahkan hanya sebagai penghasil telur konsumsi. Selain itu, ayam tersebut tidak memiliki sifat mengeram. Telur yang dihasilkannya juga tidak subur (tidak dapat menetas). Setiap strain ayam ras petelur memiliki tingkat produksi masingmasing. Produksi ayam ras petelur setiap ekor induk per tahunnya bervariasi antara 255—290 butir, tergantung strain. Adapun catatan produksi telur masing-masing strain ayam ras petelur dapat dilihat pada Tabel 10.
Adapun produksi telur ayam kampung di Indonesia belum terdata dengan baik karena sebagian besar masih dikelola dengan manajemen sederhana oleh peternak skala kecil. Namun, umumnya produksi telur ayam kampung lebih rendah dibandingkan dengan produksi telur ayam ras karena ayam kampung memiliki sifat mengeram.