Bikin Pakan Sapi Potong dari Bonggol Jagung

Pertanianku — Membuat pakan sapi potong dengan memanfaatkan bonggol jagung sudah menjadi hal yang jamak dilakukan oleh peternak sebagai upaya penggemukan. Fermentasi secara sederhana dapat meningkatkan kualitas gizi bonggol jagung sehingga layak sebagai pakan sapi potong.

pakan sapi potong
Foto: Shutterstock

Pasalnya, bonggol jagung merupakan sumber serat sebagai bahan pakan alternatif. Kadar nutrisi bonggol jagung meliputi kadar air 29,54 persen, bahan kering 70,45 persen, protein kasar 2,67 persen, dan serat kasar 46,52 persen dalam setiap 100 persen bahan kering (BK).

Bonggol jagung yang belum diolah hanya memiliki kandungan protein sekitar 2,94 persen dengan kadar lignin 5,2 persen, selulosa yang tinggi hingga 30 persen, dan tingkat kecernaan sampai 40 persen.

Sementara, untuk rumput memiliki kandungan protein sekitar 6 persen. Kebutuhan protein ternak minimal di kisaran 6—8 persen. Karena itu, harus dilakukan beberapa perlakuan untuk meningkatkan nutrisi dari limbah bonggol jagung.

Peternak dapat mengolah bonggol jagung melalui fermentasi untuk menurunkan kadar serat kasar serta meningkatkan kecernaan dan kadar protein kasar. Bonggol jagung digiling atau dicacah sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan kecernaan pakan meningkat.

Selanjutnya, giling lalu difermentasi secara aerob dengan menggunakan larutan starter (Trichoderma). Proses fermentasi berlangsung 3 hari, dan selanjutnya bonggol jagung fermentasi dapat diberikan kepada ternak ruminansia.

Selain pemanfaatannya yang belum optimal, bonggol jagung juga mudah terkontaminasi kapang Aspergilus flavus yang memproduksi senyawa beracun. Karena itu, perlu dicari metode pengawetan bonggol jagung agar bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama sekaligus digunakan sebagai pakan alternatif.