Bingung Berikan Pakan Ternak Saat Musim Kemarau? Kulit Kakao Solusinya

Pertanianku – Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memang memiliki perkebunan kakao yang cukup luas dan banyak ditemukan di Pulau Sumatera. Kakao sendiri merupakan salah satu bahan baku pembuatan cokelat. Yang artinya hanya diambil bagian buahnya. Setelah buahnya diambil, kulit kakao pasti akan langsung dibuang. Namun, tahukah Anda bahwa kulit kakao memiliki manfaat sebagai pakan hewan. Benarkah demikian?

Limbah kulit kakao dapat diberikan pada hewan ternak seperti sapi dan kambing di kala musim kemarau yang membuat peternak kesulitan mencari rumput.

Menurut data, kulit kakao mengandung gizi yang terdiri atas BK 88%, PK 8%, Sk 40%, TDN 50,8%. Melalui data tersebut, dilakukanlah penelitian untuk memanfaatkan limbah tersebut sebagai pakan ternak. Pemberian limbah ini pun bisa dilakukan, baik dalam bentuk segar (berupa kulit kakao) maupun hasil fermentasi.

Sebelum diberikan pada hewan ternak, kulit kakao sebelumnya harus melalui proses penjemuran dan setelahnya diangin-anginkan terlebih dahulu. Perlu diingat, sebagai informasi, pemberian kulit kakao untuk pakan ternak sangat tidak disarankan dalam keadaan segar.

Hal ini karena kulit kakao segar mengandung alkaloid theabromin dimethyantine, yang merupakan racun bagi ternak. Karena itu, alangkah baiknya jika kulit kakao diberikan kepada ternak setelah difermentasi terlebih dahulu.

Proses fermentasi tersebut akan mengurangi tingginya kandungan kadar lignin. Selain itu, proses fermentasi juga akan meningkatkan nilai nutrisinya. Akan tetapi, di dalam proses fermentasi juga harus diperhatikan batasan konsentrasi pemberiannya. Sebab, di dalam kulit kakao terdapat senyawa antinutrisi theobromin.

Dari hasil percobaan, kulit kakao yang sudah difermentasi diberikan sebagai pakan ternak kambing. Percobaan tersebut dilakukan di Desa Ongko, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polmas. Dari hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa pertambahan berat badan kambing mencapai rata-rata 0,239 kg per hari setiap ekor.