Pertanianku – Secara ekonomi, tanaman jarak pagar bisa dimanfaatkan seluruh bagiannya; mulai dari daun, buah, kulit batang, getah, hingga batangnya. Potensi terbesar jarak pagar ada pada buah yang terdiri atas biji dan cangkang (kulit). Pada biji terdapat inti biji yang menjadi bahan dasar pembuatan biodiesel, sumber energi pengganti solar.
Setelah melalui proses pemerahan, dari inti biji akan dihasilkan bungkil perahan yang kemudian diekstraksi. Selama ini fokus pemanfaatan jarak pagar adalah sebagai bahan dasar pembuatan biodiesel. Hasil ekstraksi inti biji berupa bungkil belum sepenuhnya mendapat perhatian. Bungkil ekstraksi dapat menghasilkan pupuk dan sebagai bahan dasar pembangkitan biogas yang produk akhirnya berupa biogas pengganti minyak tanah, serta ekstoksifikasi yang hasil akhirnya berupa pakan lemak.
Pembangkit biogas yang dikembangkan mampu memaksimalkan manfaat (ekonomi) biji jarak pagar bagi para petani. Jika petani jarak memiliki 2.500 pohon jarak pagar yang ekuivalen dengan satu hektar lahan maka biji jarak yang diperoleh kira-kira 4—5 ton dan akan diperoleh minimum 3,5 —3,75 ton bungkil. Satu rumah dengan empat anggota keluarga membutuhkan 2,5 kg bungkil dan 25 liter air dalam sehari untuk menjalankan unit pembangkit biogas dengan kapasitas reaktor (digester) 1,5 m3. Estimasi kebutuhan selama setahun menunjukkan bahwa petani jarak hanya membutuhkan kurang dari 1 ton atau 912,5 kg bungkil biji jarak untuk bahan baku pembangkitan biogas.
Sumber: Buku Paduan Praktis Biogas