Pertanianku — Ketika musim hujan, ketersediaan pakan ternak melimpah karena hijauan tumbuh dengan subur. Namun, saat memasuki musim kemarau, ketersediaan pakan akan berkurang karena tanah kering sehingga hijauan tidak dapat tumbuh subur. Sebenarnya, Anda bisa mencegah permasalahan pakan di musim kemarau dengan menggunakan biskuit pakan ternak.
Pakan hijauan yang tumbuh subur ketika musim hujan dapat dipanen dan diawetkan menjadi biskuit. Biskuit pakan ternak bisa disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama hingga musim kemarau tiba.
Biskuit pakan merupakan produk makanan kecil yang renyah dan dibuat dengan cara dipanggang. Biskuit pakan mampu bertahan selama sembilan minggu. Cara pengawetan pakan ini cukup aman untuk ternak, murah, dan mudah dibuat.
Selain berguna menambah stok pakan, biskuit pakan juga bisa untuk meningkatkan bobot ternak agar produksi daging dan susu meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Biskuit pakan berbentuk padat, kompak, dan remah. Biskuit dibuat dari hijauan, limbah pertanian, atau bahan-bahan yang mudah didapatkan dan diformulasikan untuk meningkatkan daging atau susu ternak.
Anda juga dapat menambahkan mineral dan vitamin sehingga biskuit berperan sebagai suplemen pakan yang kaya protein, energi, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan ternak.
Selain biskuit pakan, Anda juga bisa membuat biskuit biosuplemen yang terbuat dari bahan-bahan aktif untuk meningkatkan produksi susu. Biskuit ini lebih cocok dikonsumsi oleh ternak penghasil susu, seperti sapi perah dan kambing perah. Tekstur biskuit biosuplemen cenderung kasar karena terbuat dari bahan baku campuran berupa konsentrat dan hijauan.
Namun, biosuplemen tidak bisa berperan untuk menggantikan hijauan. Biskuit ini hanya berperan sebagai suplemen yang ditambahkan ke dalam pakan.
Bahan yang untuk membuat biskuit biosuplemen harus mengandung serat, protein, dan energi, serta beberapa bioaktif. Biasanya, hijauan yang dimanfaatkan untuk membuat biskuit ini adalah daun pepaya, daun katuk, dan daun indigofera. Bahan hijauan tersebut dicampur dengan konsentrat, seperti bungkil kedelai, bungkil kelapa, vitamin, mineral, dan perekat untuk memacu produktivitas ternak.