Pertanianku – Pisang termasuk tanaman buah yang mudah dibudidayakan, bahkan di lahan tandus sekalipun. Selain itu, pisang tidak mengenal musim panen dan dapat berbuah setiap saat. Buah pisang sangat populer dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, permintaannya akan selalu ada. Untuk memenuhi suplai pisang di pasar, perlu membudidayakan pisang secara komersial. Adapun jenis pisang yang dapat dipilih antara lain pisang raja atau pisang ambon.
A. Memulai usaha
- Siapkan lahan untuk penanaman pisang raja.
- Siapkan lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Jarak tanam 2—3 m, tergantung varietasnya. Setiap lubang diberi pupuk kandang sebanyak 20 kg/lubang.
- Tanam bibit anakan pisang (seperti pisang ambon atau pisang raja) yang telah berdaun 2—3 helai atau hasil kultur jaringan yang telah berdaun lebih dari tiga helai.
B. Kendala
- Jika membiarkan tumbuhnya anakan lebih dari 3 anakan per rumpun, dapat menyebabkan pertumbuhan pisang terhambat.
- Pisang dapat rusak/lepas dari sisir atau tandannya jika transportasinya tidak hati-hati.
C. Strategi
- Pastikan jarak tanam dengan benar agar tanaman tumbuh dan berbuah dengan baik.
- Berikan pupuk buatan berupa 125 g urea, 100 g SP-36, dan 150 g KCl per tanaman. Lakukan pemupukan satu bulan setelah tanam dan ulang setiap empat bulan sekali.
- Panen buah setelah 1—1,5 tahun dipelihara. Hasil panen dapat mencapai 1—17 sisir setiap tandan atau 4—40 kg per tandan. Dalam satu tandan pisang tanduk terdapat 1—7 sisir, sedangkan pada pisang ambon 7—17 sisir.
- Terapkan teknologi memuluskan pisang, terutama untuk memenuhi pasar modern.
- Dapatkan informasi tentang budi daya pisang di sentra produksinya, seperti di Banyumas, Demak, Pati, Pemalang, serta Pringsurat (Jawa Tengah); Sukabumi, Garut, Bogor, serta Purwakarta (Jawa Barat); Malang serta Banyuwangi (Jawa Timur); dan Samosir, Tarutung, Belawan, Pematang Siantar, Baso, Pasaman (Sumatera Barat).
Sumber: Buku 79 Bisnis Pertanian Menguntungkan