Bisnis Budidaya Bunga Krisan Untungnya Luar Biasa! Berani Coba?

Pertanianku – Salah seorang mantan buruh bangunan asal Semarang, Jawa Tengah, bernama Ribowo, sukses menjadi petani bunga dengan usaha yang ia rintis, yakni budidaya bunga krisan. Pria berusia 34 tahun ini tertarik menekuni bisnis ini karena selain memiliki berbagai macam warna yang indah, bunga krisan tergolong cukup mudah untuk dibudidayakan. Terlebih karena masa panennya dapat direncanakan ketika permintaan bunga tersebut sedang tinggi.

bisnis-budidaya-bunga-krisan-untungnya-luar-biasa-berani-coba

Ribowo telah menekuni usaha ini selama lima tahun, dan hingga saat ini usaha budidaya bunga krisan yang ia tekuni terus berkembang. Hingga kini ia memiliki sekitar 2.500 meter persegi lahan bunga krisan.

Kebun bunga milik Ribowo berada di dekat tempat tinggalnya, yakni di Dukuh Clapar, Desa Duren, Kecamatan Bangungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Saat memasuki area kebun bunga krisan milik Ribowo, mata Anda siap dimanjakan oleh bunga-bunga krisan yang memiliki warna cantik dan indah saat dipandang.

Di sebagian lahan tampak bunga krisan berwarna remix, yakni perpaduan merah dan kuning dan ada pula yang berwarna putih bersih hingga kuning cerah. Bunga-bunga ini berdiri tegak, setinggi kurang lebih satu meter dalam brak atau rumah kebun bunga yang beratapkan plastik.

Sejumlah petani memetik bunga-bunga nan cantik itu karena telah memasuki masa panen. Cara memanennya pun tak sulit, karena cukup menarik batang hingga tercerabut akarnya. Meski demikian, cara memanen ini juga membutuhkan teknik khusus agar bunga yang memiliki nama Latin Chrysanthemum morifolium ini tak rontok.

“Meski produksi bunga krisan di Dukuh Clapar memiliki kualitas yang baik, namun para petani tak bisa menentukan harga. Pedagang dan pengepul lebih berperan mengendalikan harga, sehingga bunga krisan harganya beberapa kali jatuh hingga di bawah Rp5.000 per ikat,” kata Ribowo, seperti dikutip Okezone (19/12).

Masa tanam hingga panen bunga krisan cukup singkat, yakni tiga setengah hingga empat bulan. Perawatannya pun cukup mudah dan relatif tahan penyakit karena ditanam dalam brak. Hanya saja, masa awal tanam harus ditambah lampu penerangan ketika malam. Hal ini bertujuan menghambat proses berbunga dan memacu pertumbuhan batang.

Bunga krisan di daerah tersebut memiliki keunggulan, tinggi tanaman rata-rata mencapai 120 cm. Meski hampir setinggi orang dewasa, batangnya tetap kokoh karena berukuran besar. Selain itu, diameter bunga juga besar, yakni 7 cm.

Dengan masa panen yang bisa diatur, Ribowo biasa membagi lahannya dalam beberapa bagian sehingga bisa panen sewaktu-waktu. Bunga krisan biasanya digunakan untuk dekorasi pernikahan dan peringatan hari besar keagamaan. Jika permintaan tinggi, harganya mencapai Rp30.000 per ikat yang terdiri atas 10 batang bunga.

Setiap kali panen, Ribowo mampu menghasilkan 1.000—2.000 ikat bunga krisan. Dengan begitu, ia bisa mendapatkan keuntungan minimal Rp5 juta setiap kali panen.