Pertanianku – Usaha budidaya ikan gurami saat ini terus berkembang. Ditambah pangsa pasar yang terus meningkat membuatnya semakin eksis di kalangan masyarakat. Hal ini banyak dibuktikan oleh pebisnis yang menekuni budidaya ikan gurami cukup sukses dan berhasil dari usaha yang mereka jalankan.
Kesuksesan pebisnis gurami didukung oleh permintaan ikan gurami yang tidak ada matinya. Seperti yang dialami salah satu pembudidaya ikan gurami asal Cisaeeng, Parung, Bogor, Jawa Barat, yakni Julius Tirta Sengjaja. Ia menilai prospek bisnis budidaya ikan gurami masih sangat menjanjikan ke depannya. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia masih banyak menggemari gurami.
Terlebih saat ini semakin menjamur rumah makan yang mengusung gurami sebagai menu andalannya. Seperti salah satu restoran Sunda di daerah Kota Bogor yang meminta disuplai ikan gurami per dua hari kurang lebih 200—250 kg.
“Pemasaran gurami tidak masalah. Indikasinya kalau ikan mau panen tinggal telepon saja, langsung datang pembeli. Bahkan saya baru bisa memenuhi permintaan pasar kurang dari 10%,” jelas Julius.
Julius mengatakan agar perputaran uang lebih cepat, sebaiknya gurami dijual kepada tengkulak, karena jika langsung dipasarkan ke retail seperti supermarket, perputaran uang akan melambat akibat pembayarannya yang mesti mengikuti aturan baku.
Julius sangat optimis bahwa gurami masih dapat bertahan hingga jangka waktu lama. Hal ini ditandai dengan produksi gurami miliknya yang semakin meningkat, bahkan pernah menembus hingga 100 ton per siklus.
Julius menambahkan, pengurangan produksi terjadi bukan karena permintaan turun, melainkan karena terkendala cuaca dan ketersediaan air.
