Pertanianku — Jamur adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Walaupun tidak seperti sayuran hijau lainnya, jamur memiliki manfaat yang cukup baik untuk kesehatan tubuh. Selain itu, bisnis jamur juga sangatlah menjanjikan.

Namun sayang sekali, popularitas jamur di Indonesia masih sangat rendah. Bahkan, menurut Ines Setiawan, pembicara pada acara Workshop Jamur Merang, Sabtu (27/1), Indonesia menjadi negara dengan nilai terendah dalam hal konsumsi jamur dibandingkan dengan negara Asia lainnya.
Padahal, ia menyebutkan bahwa protein yang terkandung dalam jamur itu sangat baik untuk tubuh tanpa adanya lemak jenuh penyebab kolesterol. Selain itu, jamur juga kaya akan vitamin dan mineral.
Ines menuturkan, prospek bisnis jamur sangat menjanjikan karena hanya bermodalkan limbah dari industri lain seperti pemotong kayu, limbah padi, limbah rumah tangga, dan lain sebagainya. Modal awal yang harus dikeluarkan tidak terlalu besar bahkan sangat kecil. Uang yang dikeluarkan hanya untuk pembibitan atau membeli bibit jamur itu sendiri.
“Tergantung dari limbah yang ada di daerah tersebut potensinya apa? Misalnya di Tangerang itu limbahnya kapas, dan uang yang dikeluarkan mungkin hanya untuk membeli limbah tersebut dan itu sangat murah,” ujar Ines saat ditemui di sela-sela workshop.
Jika dinominalkan ke dalam rupiah, ia menjelaskan, untuk skala ibu rumah tangga modal yang diperlukan sekitar Rp50—Rp100 ribu.
“Misalnya mengeluarkan modal Rp50 ribu, maka akan menghasilkan pendapatan sebanyak Rp200 ribu dalam waktu dua minggu. Dengan kata lain, mereka akan mendapatkan keuntungan sebanyak 300% dari modal yang dikeluarkan,” jelasnya.
Jika dalam skala besar, pembudidaya bahkan bisa mendapatkan penghasilan sekitar satu juta dalam sehari. Karena jamur bisa dipanen setiap hari, jadi omzet yang didapatkan per bulannya sekitar Rp30 juta.
Bisa dilihat bahwa jamur memang memiliki prospek bisnis yang sangat menjanjikan walaupun Ines sendiri belum menjual jamur untuk bisnis. Hasil tanamnya hanya ia nikmati sebagai bahan makanan sehari-hari dan sebagai penunjang kebutuhan gizi untuk anak-anaknya.