Pertanianku – Kendala penting dalam agribisnis cabai adalah singkatnya masa simpan komoditas tersebut. Bila cara penanganan pascapanen kurang tepat, hanya dalam beberapa hari cabai akan mengalami kebusukan. Mengolahnya menjadi beberapa produk olahan dapat menyelamatkan hasil panen yang berlimpah. Kini, bisnis olahan cabai terus berkembang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Prospek pasar olahan cabai pun cukup menjanjikan. Bisnis cabai juga bisa berupa cabai giling, abon cabai, hingga manisan cabai. Laba bisnis manisan cabai bisa mencapai 40% dari omzet. Seorang produsen di Surabaya, misalnya, bisa menjual manisan cabai seharga Rp150.000,00/kg. Saat ramai pesanan, 150 kg manisan cabai ludes dengan omzet mencapai Rp17 juta/bulan.
Satu lagi produk olahan cabai yang unik. Abon cabai dapat menjadi teman nasi, mi, atau campuran bumbu masak. Salah seorang pengusaha abon cabai di Semarang bisa memperoleh penghasilan hingga Rp43,5 juta dalam sebulan. Harganya sekitar Rp29.000,00 untuk kemasan 100 g abon cabai. Pemasaran abon cabai ini sudah skala nasional, mulai dari Jakarta, Jember, Surabaya, Sumbawa, hingga Flores. Dalam sebulan, 1.500—2.000 kemasan abon terjual dengan omzet mencapai Rp43,5 juta lebih.
Sumber: Buku Agriflo Cabai