Pertanianku – Lele? Hampir semua orang mengenalnya. Rasanya yang lezat membuat ikan berkumis itu digemari oleh banyak kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua, pria maupun wanita, bahkan masyarakat desa dan kota. Selain rasanya yang lezat, lele juga mengandung protein tinggi. Tidak heran bila lele dijadikan sebagai sumber protein hewani alternatif selain daging sapi dan ayam. Dari sisi harga, Clarias sp. Relatif terjangkau masyarakat menengah ke bawah yang memiliki serapan pasar tinggi. Dengan begitu wajar jika permintaan lele tidak pernah sepi.
Permintaan lele pun semakin meningkat dengan hadirnya aneka olahan lele seperti abon, keripik, kerupuk, bakso, dan nugget. Meski masih kalah populer dengan pecel lele, tetapi rasa aneka produk olahan ikan berkumis itu gurih dan lezat. Tidak heran bila dalam waktu singkat aneka olahan lele itu semakin banyak peminatnya. Kini tak hanya budi daya lele yang menguntungkan, tetapi juga bisnis olahannya.
Kreativitas dalam mengolah dan meracik lele menjadi aneka makanan yang menggugah selera menjadi nilai tambah dalam bisnis ini. Semakin kreatif memadupadankan makanan olahan lele dengan selera pasar, peluang sukses di bisnis ini terbuka lebar. Hal yang harus diperhatikan dalam bisnis olahan lele, di antaranya bahan baku, produksi, dan pemasaran.
Bahan baku Pasokan bahan baku yang kontinu menjamin bisnis olahan lele berjalan lancar. Sebagai gambaran, untuk menghasilkan 3,5 kg abon lele, dibutuhkan lele segar sekitar 10 kg. Sebaiknya, lele dibeli langsung dari peternak. Selain hemat ongkostransportasi, harganya juga lebih murah. Menjalin kerja sama dengan peternak lele di sekitar lokasi usaha memang lebih menguntungkan. Bukan hanya bisa mendapat harga lebih miring, pasokan lele juga lebih terjamin. Meski begitu, sebaiknya jeli dalam memilih pemasok lele yang bagus. Untuk itu lakukanlah survei terlebih dahulu.
Produksi Lele bisa diolah menjadi bermacam-macam produk karena tidak beraroma amis seperti ikan laut. Sejauh ini, makanan olahan berbahan baku lele yang beredar di pasar meliputi abon, keripik, es krim, dan nugget. Jika belum punya ide sendiri, bisa memilih salah satu dari sekian banyak jenis makanan olahan lele itu. Hal penting yang perlu dipehatikan adalah kualitas produk yang dihasilkan. Sebaiknya perhatikan kualitas rasa dan penampilan produk sehingga hasil produk yang dijual sesuai dengan harga jual yang ditawarkan.
Pemasaran Bisnis makanan olahan berbasis lele memang memiliki pangsa pasar yang lebar. Tapi, strategi pemasaran yang efektif tetap harus dipersiapkan agar produk laris manis di pasaran. Strategi pemasaran yang dapat digunakan, misalnya dengan menitipkan produk olahan lele ke toko oleh-oleh ataupun supermarket yang ada di lingkungan sekitar. Jika usaha sudah berskala besar, pemasaran dapat memanfaatkan penjualan via internet sehingga bisa menjangkau semua daerah dan menarik minat masyarakat daerah untuk menjadi agen/ distributor. Mengikuti acara-acara pameran juga dapat membantu memperkenalkan produk kepada konsumen.
Sumber: Buku Agriflo Lele