Bisnis Pullet, Untung atau Rugi?

Pertanianku – Setelah proses panen selesai, tentunya hal yang paling dinantikan peternak adalah mengetahui untung dan rugi dari usaha yang telah dijalankannya. Perhitungan untung atau rugi suatu usaha idealnya bukan per periode pemeliharaan, tetapi untuk satu tahun bisnis berjalan. Nah, untuk mengetahui keuntungan atau kerugian dalam satu tahun tentunya keuntungan per periode pemeliharaan juga perlu diketahui, terutama sebagai bahan evaluasi pemeliharaan agar periode pemeliharaan berikutnya bisa lebih meningkat.

Inilah Tahapan Pemanenan Pullet

Perhitungan keuntungan atau kerugian usaha pemeliharaan pullet per periode pemeliharaan dilakukan dengan cara menghitung semua biaya yang telah dikeluarkan (termasuk semua biaya penyusutan) selama periode pemeliharaan dikurangi dengan hasil penjualan pullet. Jika untung, peternak harus bisa menyisihkan paling tidak 20% dari keuntungan sebagai tabungan, dengan asumsi 10% untuk pengembangan usaha dan 10% untuk dana tak terduga.

Dalam setiap usaha pasti ada peluang kerugian. Kerugian di dalam bisnis pullet bisa disebabkan oleh harga pullet yang rendah dan performa produksi yang jelek. Kerugian akibat harga jual pullet yang rendah sebenarnya bisa diminimalkan jika peternak juga memproduksi telur.

Jadi, ketika harga rendah pullet tidak dijual, melainkan dipelihara sendiri sampai produksi. Untuk itu, dalam menentukan skala pemeliharaan, peternak hendaknya menyesuaikan dengan permintaan atau daya serap pasar. Kerugian karena performa disebabkan oleh kesalahan manajemen pemeliharaan dan kasus penyakit. Oleh karena itu, evaluasi terhadap manajeman pemeliharaan perlu selalu dilakukan.

 

Sumber: Buku Bisnis Pembesaran Pullet