Bisnis Telur Itik

Pertanianku – Telur merupakan sumber protein hewani yang populer di kalangan konsumen karena nilai gizinya sangat lengkap dengan harga relatif murah. Apalagi telur itik ternyata mengandung protein, kalori, dan  lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan telur lain.

Bisnis Telur Itik

Produk telur itik dikategorikan menjadi dua, yaitu telur konsumsi Telur itik. Kandungan gizi lebih tinggi dibandingkan telur ayam dan telur tetas. Telur tetas adalah telur yang berasal dari induk itik yang sudah dibuahi itik jantan (fertil), sedangkan telur konsumsi merupakan telur yang  berasal dari peternakan intensif yang tidak bisa ditetaskan karena telur tersebut tidak dibuahi oleh itik jantan (infertil).

Telur konsumsi dapat dipasarkan dalam bentuk segar maupun sudah diolah. Produk telur itik segar biasanya diminati oleh produsen  kuliner seperti pembuat roti, kue, martabak, serta produk pangan olahan lainnya. Harga telur itik segar berkisar Rp1.200,00—Rp1.400,00/ butir. Harga telur asin rebus sekitar Rp2.500,00/ butir, sedangkan harga telur asin asap, bakar, atau panggang berkisar Rp3.000,00/butir.

Pasar telur asin terutama adalah restoran atau warung makan penyedia nasi goreng, rawon, dan soto yang turut menyajikan telur itik olahan sebagai lauk. Pasar luar negeri bagi telur itik segar maupuntelur asin masih terbuka  lebar. Negara tujuan ekspor produk telur itikhingga saat ini adalah Filipina, Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura.

Bisnis telur tetas pun menjanjikan keuntungan. Untuk menjalankan bisnis ini, peternak dapat memelihara itik dengan sistem semiintensif, intensif, maupun ekstensif, tergantung skala usaha. Ciri utama bisnis ini yakni peternak harus memelihara itik pejantan untuk membuahi telur yang dihasilkan oleh itik betina.

Harga jual telur tetas di pasaran lebih tinggi jika dibandingkan dengan telur konsumsi, yaitu Rp1.500,00—Rp2.000,00/ butir.

 

Sumber: Buku Agriflo Itik