Black Arwana Brazil

Pertanianku – Black arwana brazil (Osteoglossum ferreirai) hidup di anak sungai Rio Banco di Rio Negro, Brazil. Sebagaimana silver arwana brazil, black arwana brazil memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan pisau belati, yaitu memanjang dengan potongan pipih ke samping (compressed). Bagian depan tubuhnya lebar, sedangkan bagian belakang kecil. Bentuk sirip punggung dan sirip anus meruncing dan terlihat hampir menyatudengan sirip ekor. Demikian juga dengan ukuran sungutnya yang relatif panjang di bagian ujung dagunya dan menghadap ke arah depan.

Black Arwana Brazil

Black arwana brazil populer dengan julukan ‘ikan naga perak hitam’. Seperti namanya, warna hitam mendominasi warna tubuhnya. Namun, terdapat sedikit perbedaan pada masing-masing umur arwana. Saat juvenil, warna badan black arwana seolah terbagi menjadi tiga bagian warna. Bagian warna pertama yaitu cokelat tua sampai kehitaman, yang terdapat pada bagian atas sirip punggungya. Bagian warna kedua yaitu kuning/keputihan, yang terdapat pada bagian tengah badan. Sementara bagian warna ketiga yaitu cokelat tua sampai kehitaman, yang terdapat pada bagian tubuh sebelah bawah, termasuk juga sirip anus.

Bagian mata dan bagian lengkung tutup insang naga perak hitam dilewati oleh garis hitam. Ketika arwana jenis pengeram mulut ini menapak usia muda, garis pada mata dan lengkung insang ini memang masih kelihatan jelas. Hanya saja, ’motif’ warna badan sudah menunjukkan perubahan, garis hitam yang sejajar garis putih kini sudah mulai mengecil. Sementara warna cokelat tua sampai kehitaman yang sebelumnya ada pada sirip punggung dan sirip anus kini berubah menjadi putih kecokelatan.

Perubahan warna agak lebih drastis terjadi ketika arwana telah memasuki usia setengah dewasa. Warna hitam di badannya kini sudah mulai ’memudar’ dan digantikan oleh corak warna kehitaman yang menyebar di seantero badannya. Walau begitu, motif garis hitam ini masih terlihat pada lengkung insangnya atau melewati matanya. Semakin dewasa, seolah warna hitam pupus digantikan dengan warna putih keperakan dan hanya sedikit sapuan warna hitam.

Bisa dikatakan, arwana ini merupakan jenis yang lumayan garang. Ikan naga jenis ini tidak segansegan menyambar apa pun yang tampak. Namun, itu hanya berlaku untuk arwana dewasa. Pada arwana yang lebih muda dan bahkan sudah ’mulai berumur’, tidak terlalu usil untuk menyambar ikan lainnya yang lebih besar.

Walau begitu, arwana ini tetap saja akan menimbulkan kegaduhan bila tidak menemukan sesuatu untuk dimakan. Bisa jadi, hal ini menguntungkan bagi para hobiis, semacam alarm alami bahwa ketika arwana ini bertingkah, itulah saatnya jadwal pemberian makan bagi arwana. Arwana ini menyukai ikan-ikan kecil yang hidup. Individu-individu ikan jenis ini memiliki keunikan dalamsifat makannya. Satu individu boleh jadi menyukai makanan hidup berupa ikan kecil, sedangkan individu yang lainnya justru menyukai makanan buatan. Karakter istimewa inilah yang harus mendapatkan perhatian ekstra oleh para hobiis yang memeliharanya.

Black arwana brazil membutuhkan air yang lunak dan agak asam dengan suhu 25—28o C. Namun, sumber lain menyebutkan bahwa suhu air untuk arwana jenis ini boleh sampai 30o C. Di alam maupun di akuarium, black arwana mampu tumbuh mencapai 40—60 cm. Konon, juvenil yang baru berukuran 8 cm sering terlihat di habitat aslinya.

Pembedaan jenis kelamin jantan dan betina tidak begitu mudah sebagaimana pada silver arwana yang bisa dibedakan dari ukuran sirip dadanya. Pada silver arwana black, perbedaan jenis kelaminnya tidak begitu jelas. Usia dewasa silver arwana black ini adalah 2—2,5 tahun. Tidak seperti silver arwana brazil yang cukup ngetop di Indonesia, black arwana brazil justru kurang mencuatnamanya sehingga hobiis cukup sulit mendapatkannya di para pedagang ikan hias. Terlepas dari perbedaan tersebut, ada hal yang sama pada kedua jenis arwana ini. Keduanya sama-sama tipe ikan pengeram di mulut (mouth breeder) dan induknya jelas tergolong sebagai induk pengasuh (parental care). Dengan sifat yang seperti ini maka secara anatomis, rahang bawahnya terdapat semacam kantung yang konstruksinya sedemikian rupa sehingga menjadi semacam gua bagi penyimpanan telur dan benihnya yang belum kuat berenang.

Meskipun memiliki sifat kasih sayang yang cukup tinggi, tetapi ikan ini tetap melakoni hidup sebagai predator demi kelangsungan hidupnya. Untuk itu, black arwana brazil memiliki instrumen yang amat mendukung, yaitu mata yang tajam dan sungut yang peka. Black arwana atau silver arwana dapat mengetahui makhluk di sekelilingnya dengan menggunakan mata dan juga sepasang sungut yang menegang diujung dagu.

 

Sumber: Buku Arwana