Pertanianku — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru, Provinsi Riau, kini telah melarang beredarnya sarden kaleng merek “Farmer Jack Mackerel”. Hal itu dilakukan karena BPOM menemukan adanya cacing gilig pada sarden kemasan merek tersebut.

Seksi Pemeriksaan BBPOM Pekanbaru, Rita Ariestya mengatakan, cacing yang ditemukan adalah jenis gilig dan termasuk cacing parasit yang bisa berkembangbiak di dalam tubuh manusia.
“Kita sudah melarang merek ini beredar. Distributornya harus segera mengumpulkan semua produk yang sudah diedarkan setelah itu dikembalikan ke importir di Batam,” tandasnya.
Rita sudah memeriksa langsung ke gudang distributor dan beberapa swalayan di Kota Selatpanjang. Dia yang didampingi pegawai Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, langsung mengambil setiap sarden merek Farmer Jack yang ditemukan. “Pokoknya, segera ditarik dari pasar semuanya,” tegas dia.
Ia mengungkapkan, sarden dengan merek tersebut diimpor oleh PT Prima Niaga Indomas dan sudah terdaftar di BPOM sejak 2016. Sementara, produsennya, yaitu Zhang Zou Tan.co.ltd merupakan perusahaan asal Cina.
“Ada sejumlah sampel yang kita kirim ke Jakarta untuk ditindaklanjuti oleh BPOM terkait bahaya atau dampaknya bagi manusia jika dikonsumsi. Nanti kita tunggu hasil dan instruksi selanjutnya dari pusat,” tutur staf BBPOM Pekanbaru itu.
Abun, subdistributor sarden merek Farmer Jack yang memiliki gudang di Jalan Pangaram Selatpanjang, saat disidak petugas menyatakan pihaknya siap menarik kembali semua produk bermasalah tersebut. “Setelah sidak ini kita tarik semuanya,” katanya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindag Kepulauan Meranti, Hariadi meminta masyarakat untuk teliti dan jeli dalam membeli produk-produk makanan kemasan. Khususnya, sarden yang telah dinyatakan mengandung cacing gilig oleh BBPOM itu. “Kita imbau masyarakat hati-hati membeli. Sardennya itu merek Farmer Jack Mackerel,” ujar dia.
Salah seorang warga Selatpanjang, Ucu (54 tahun) menyambut baik upaya yang dilakukan oleh BBPOM Pekanbaru. Menurutnya, informasi cacing di dalam kaleng sarden ini sudah sangat meresahkan masyarakat. “Kalau gini kan jelas, yang ditemukan itu benar cacing bukan usus kecil seperti klaim mereka (penjual). Jadi, tidak usah dibeli lagi sarden dengan merek itu,” ungkapnya.