Pertanianku — Penggemar jamu tradisional pasti sudah tidak asing dengan brotowali, tanaman berasa pahit yang amat tidak enak. Namun, justru brotowali sering menjadi daya tarik jamu tradisional yang biasanya dibawa oleh ibu-ibu dengan menggendong bakul jamu di punggungnya.

Brotowali atau Trinospora cispas sering disebut oleh masyarakat Jawa sebagai daun gadel. Tanaman ini sering ditemukan tumbuh liar di kebun-kebun kosong. Tanaman jamu tradisional ini tumbuhan merambat berkayu dengan tinggi batang bisa mencapai 15 m. Batangnya sebesar jari kelingking, berbintil rapat, dan rasanya pahit.
Daun tanaman ini tunggal, berbentuk seperti jantung dan agak bundar, bagian ujung daunnya lancip, panjangnya mencapai 7—14 cm, dan lebar mencapai 5—12 cm. Tanaman ini memiliki bunga kecil berwarna hijau muda dan berbentuk tandan semu. Biasanya, bunga brotowali baru akan muncul setelah tanamannya tidak berdaun.
Bagian tanaman brotowali yang biasa dimanfaatkan untuk jamu tradisional adalah batangnya. Dalam batang brotowali mengandung alkaloid, triterpenes, N-Cis-Feruloyltyramine, N-Trans-Feruloyltyramine, secoisolariciresinol, damar lunak, pati, glikosida pikrorestosid, zat pahit pikroretin, harsa, dan beri-beri.
Penyakit yang bisa diobati oleh batang tanaman ini adalah rematik, demam, meningkatkan nafsu makan, dan kencing manis.
Sebenarnya, Anda bisa dengan mudah mengonsumsi tanaman obat ini karena banyak penjual jamu gendong atau jamu keliling yang meraciknya. Namun, Anda juga bisa membuat ramuannya sendiri di rumah.
Caranya, cuci dan potong satu jari batang brotowali seperlunya. Rebus dengan tiga gelas air hingga mendidih dan airnya tersisa 1½ gelas. Setelah air rebusan dingin, saring dan tambahkan madu secukupnya agar ramuan tidak terlalu pahit. Ramuan ini bisa diminum sebanyak 3 kali sehari, masing-masing sebanyak ½ gelas untuk mengobati rematik dan demam.
Tanaman ini memiliki efek yang mampu menurunkan kadar gula darah. Oleh karena itu, sebelum Anda mengonsumsinya, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter tentang kondisi kadar gula darah Anda.
Secara tradisional, brotowali sering digunakan untuk menyembuhkan penyakit gatal dan menambah nafsu makan. Tanaman ini sudah digunakan oleh penjual jamu gendong secara turun-temurun.
Selain batang, daun tanaman ini juga sering diolah menjadi jamu tradisional. Jika batang dan daunnya direbus, akan menghasilkan air rebusan yang rasanya sangat pahit. Oleh karena itu, orang Jawa menyebutnya pahitan.