Pertanianku – Buah yang satu ini merupakan buah eksotis, kenapa begitu? Sebab, salak hanya tumbuh di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia. Rasanya yang manis sedikit asam ini banyak disukai masyarakat Indonesia.

Tidak hanya memiliki rasa yang lezat, salak juga mengandung gizi yang tak kalah banyak dari buah-buahan lainnya. Setiap 100 gr buah salak mengandung energi sebesar 368 kilokalori, protein 0,8 gram, karbohidrat 90,3 gram, lemak 0,4 gram, kalsium 38 miligram, fosfor 31 miligram, zat besi 3,9 miligram. Satu buah salak juga mengandung vitamin C sebesar 8,4 miligram.
Kandungan serat yang tinggi dalam buah salak dapat membantu tubuh mengatasi dan menyembuhkan berbagai penyakit. Serat dalam buah salak sangat baik untuk mereka yang sedang berdiet agar merasa kenyang lebih lama.
Serat salak terbanyak terdapat pada kulit ari atau kulit tipis yang menempel pada daging buah salak. Jadi direkomendasikan, jika ingin mengonsumsinya, usahakan tidak menghilangkan kulit arinya.
Salak juga memiliki manfaat lainnya, yakni baik untuk menjaga kesehatan mata. Hal ini karena kandungan betakaroten yang cukup tinggi dalam buah salak dapat menjaga kesehatan mata. Selain itu, salak bisa juga digunakan untuk mencegah penyakit diare.
Buah salak juga dikenal dapat menjaga kesehatan otak. Kandungan potassium dalam buah salak sangat dibutuhkan oleh sistem syaraf untuk meningkatkan kinerja otak. Apabila otak dapat bekerja dengan baik, organ-organ tubuh lainnya juga akan berfungsi dengan baik tanpa masalah.
Mengingat besarnya manfaat buah salak untuk kesehatan, tentu kita tidak akan ragu-ragu lagi mengonsumsi buah salak. Namun, tidak disarankan untuk mengonsumsinya dalam kadar yang terlalu banyak.
Usahakan dalam satu hari Anda hanya mengonsumsinya sebanyak 3 hingga 5 buah saja.