Buah Belimbing Berbahaya, Benarkah?

Pertanianku – Belimbing merupakan buah khas daerah tropis. Buah ini pun banyak terdapat di Indonesia. Penyebaran awaln belimbing pertama kali di temukan di Asia Tenggara, India, dan Pakistan. Belimbing disukai karena rasa asam dan manis yang membuatnya segar. Namun, siapa sangka, buah ini bisa mendatangkan bahaya juga.

Buah Belimbing Berbahaya

Belimbing memiliki nama ilmiah Averrhoa carambola, termasuk dalam keluarga oxalidaceae. Buahnya banyak mengandung asam oxalat. Zat menjadi racun mematikan bila dikonsumsi dalam konsentrasi tinggi.

Kini penyebaran tanaman belimbing meluas hingga ke Florida Amerika Serikat dan Amerika latin. Belimbing dikenal dengan star fruit, karena memiliki bentuk seperti bintang. Jika di potong melintang, akan tampak seperti bintang.

Pohon buah ini memiliki daun yang berukuran kecil dan lebat. Warna bunganya merah muda dan tumbuh di sekitar cabangan. Warna buah ini, hijau saat masih muda dan berubah menjadi kuning keemasan setelah matang.

Bagi Anda yang memiliki ginjal sehat, boleh mengonsumsi buah ini sebanyak yang Anda suka. Tapi, jangan coba-coba bagi yang memiliki gangguan fungsi ginjal. Bagi penderita penyakit ginjal mengonsumsi belimbing secara berlebih dapat mengakibatkan keracunan. Gejalanya mulai dari cegukan, muntah, gangguan kesadaran, penurunan kekuatan otot, mati rasa anggota badan, insomnia, dan kejang.

Keracunan belimbing terjadi karena kandungan asam oxalat yang tinggi. Pada orang sakit ginjal, asam oksalat akan terakumulasi atau tidak terbuang bersama air kencing. Sehingga, konsentrasinya makin tinggi hingga menyebabkan keracunan.

Namun, penelitian lain membantahnya, karena mengonsumsi pangan kaya asam oxalat seperti bayam, tidak menujukkan gejala yang sama. Sehingga disimpulkan keracunan tersebut disebabkan oleh zat yang belum diketahui.

Pengobatan akibat keracunan belimbing bisa disembuhkan dengan metode dialisis dan hemodialisis atau cuci darah. Pada gejala berat, seperti kehilangan kesadaran, metode dialisis tidak menunjukkan efek berarti. Penyembuhan harus dilakukan dengan cara hemodialisis. Pasien yang menderita keracunan berat dan melakukan hemodialisis bisa disembuhkan total. Tidak lagi menunjukan gejala keracunan. Namun, pada pasien yang tidak diobati bisa menyebabkan kematian.