Buah Kemot, si Kecil yang Suka Sembunyi

Pertanianku Buah kemot memiliki nama Latin Passiflora foetida. Buah ini memiliki ukuran yang kecil, hanya seukuran kelereng dan suka bersembunyi. Buah semak ini berasal dari Amerika Selatan yang kemudian menyebar ke seluruh dunia sampai ke Indonesia.

buah kemot
Foto: Google Image

Buah kemot tumbuh liar di seluruh dunia, maka tak heran jika buah ini memiliki banyak nama. Di Indonesia saja, buah ini dikenal dengan nama kemot, ceplukan blungsun, rajutan, kaceprek, dan timun padang.

Tanaman kemot tumbuh merambat di semak-semak yang terkena sinar matahari. Kadang-kadang juga terlihat di tepi hutan atau di tanah lapang. Bunganya kecil berwarna putih, kuning, atau keunguan dan beraroma segar. Karena itu, bunga dari tanaman kemot ini disukai oleh kupu-kupu.

Buah ini diselubungi serabut yang sekilas seperti berduri. Serabutnya yang terlihat berduri membuat serangga mengira kalau buah itu berbahaya. Padahal, sebenarnya, serabut itu tidak berduri. Jika disentuh, akan terasa lembut dan sedikit lengket.

Serabut itu adalah bagian dari kelopak bunga untuk melindungi buah supaya tidak dimakan oleh pemangsa. Setelah matang, barulah buah ini akan keluar dari dalam serabut pembungkusnya. Buah yang sudah matang warnanya kekuningan, rasanya manis agak asam.

Di beberapa daerah di Asia, tumbuhan ini biasa dijadikan sebagai obat tradisional. Di Vietnam, daunnya dikeringkan dan dapat diminum seperti teh. Teh daun kemot dipercaya dapat mengobati batuk. Ada juga yang menjadikannya obat cacing untuk anak-anak. Di Papua, daunnya digunakan untuk mengobati gigitan ular.