Pertanianku — Buah merah merupakan salah satu komoditas domestik asal Papua yang memiliki permintaan cukup banyak. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan bahwa buah merah asal Papua ini sudah diterima dengan baik di Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Chekoslovakia. Kenaikan nilai ekspor buah merah beriringan dengan kenaikan nilai ekspor yang sudah berhasil ditingkatkan oleh Pemerintah Indonesia.

Sementara, Badan Karantina Pertanian Sorong mencatat sebanyak 14.899 liter buah sudah dikirim ke Jakarta dan Surabaya. Nilai yang ditaksir dari pengiriman buah tersebut mencapai Rp7,4 miliar rupiah. Buah unggulan asal Papua Barat ini memang masih dibudidayakan dalam skala kecil. Namun, nilai ekspor buah merah sudah cukup menggiurkan dan berpotensi menjadi komoditas pertanian unggulan jika bisa dikembangkan lebih lanjut secara optimal.
“Buah merah merupakan komoditas lokal unggulan Papua Barat, walaupun masih dalam skala kecil. Tapi sudah mampu menembus pasar dunia,” ujar Ali Jamil selaku Kepala Badan Karantina Pertanian seperti dikutip dari laman Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Ali Jamil berharap jika koordinasi dan kerja sama antar instansi dan dinas terkait dapat mengembangkan komoditas ini menjadi pertanian berbasis kawasan berorientasi ekspor mengingat eksistensi buah yang kian meningkat. Selain buah merah, masih ada beberapa komoditas pertanian lain asal Papua yang sebenarnya berpotensial jika dikembangkan lebih lanjut.
Jika komoditas ini dikembangkan lebih lanjut, kondisi perekonomian warga Papua bisa meningkat melalui sektor pertanian. Dengan begitu, tingkat kesejahteraan masyarakat Papua pun ikut meningkat.
“Masih banyak potensi Papua Barat yang bisa dioptimalkan. Oleh karena itu, peran teknologi modern dan investasi diharapkan bisa mengakselerasi peningkatan ekspor komoditas pertanian baik dari Manokwari atau Sorong. Sehingga, pendapatan dan kesejahteraan petani bertambah. Dan bisa dipastikan berdampak pada perekonomian,” tutur Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik, pada awal 2020 pemerintah sudah berhasil mengalami kenaikan tertinggi year on year (YOY) ekspor sektor pertanian dibanding tahun sebelumnya sebesar 4,54.
“Yang perlu diingat, apa yang kita lakukan ini harus berkelanjutan. Penuhi semua persyaratan internasional, sanitari, dan fitosanitari. Iklim dan ekosistem investasi akan terbangun manakala kita terus melakukan inovasi dan perbaikan tata kelola layanan,” kata Syahrul.