Pertanianku – Di Indonesia, dikenal dua spesies hama bubuk buah mangga, yaitu Cryptorrynchus (Sternochetus) mangiferae F. dan Cryptorrynchus gravis S. Keduanya termasuk dalam famili Curculionidae, ordo Coleoptera. Panjang hama bubuk dewasa sekitar 8 mm dengan mulut bermoncong panjang. Panjang tempayaknya (lundi) sekitar 18 mm dan berwarna putih. Kerusakan buah mangga disebabkan oleh lundi.
Hama bubuk bertelur pada kulit mangga yang masih muda. Setelah menetas, lundi masuk ke dalam buah. Lundi dari C. gravis hidup dan berkembang di dalam daging buah dan hanya memakan serat biji buah. Sementara itu, hama bubuk dewasa memakan tunas dan daun yang masih muda.
Lundi C. mangiferae tidak hanya memakan daging buah dan serat biji, tetapi juga daging keping biji. Biji yang telah dimakan lundi akan kehilangan daya kecambahnya. Bila dilihat dari penampakan luarnya, buah mangga yang terserang hama bubuk tetap terlihat normal. Kesannya terlihat sehat, tetapi di dalam bijinya sudah rusak. Kulit biji berlubang, daging biji busuk berwarna hitam.
Hama bubuk buah mangga bertelur di permukaan kulit mangga yang setengah masak. Telur ditutup oleh zat berwarna hitam. Lama bertelurnya sampai 5 minggu dengan jumlah mencapai 12—16 butir. Telur menetas selama 5—7 hari dan setelahnya lundi langsungmembuat terowongan masuk ke dalam daging buah menuju kulit biji dan daging keping biji.
Periode lundi berlangsung 30—36 hari. Selanjutnya, lundi berkepompong pada bagian biji yang cekung (concave) atau kadangkadangdi antara dua bagian yang cekung dari biji. Lama masa kepompongnya 5—7 hari. Setelah masa berkepompong selesai, hama bubuk membuat terowongan untuk keluar dari buah. Lama hidup hama bubuk dewasa sekitar 140 hari. Daur hidup di daerah panas lebih cepat daripada daerah yang kurang panas, yakni kurang lebih 50 hari di daerah panas.
Hama bubuk buah mangga dapat dicegah dan diberantas dengan menjaga kebersihan lingkungan. Buah yang telah diserang dan rontok dikumpulkan, lalu dibakar. Pastikan untuk selalu membersihkan area sekitar pohon, rajin menggemburkan tanah, atau cangkuluntuk menghilangkan kepompong yang hidup di dalam tanah. Pemberantasan juga dapat menggunakan musuh alami, yaitu dengan semut rangrang.
Sumber: Buku Bertanam Mangga di Kebun dan Pot