Budi Daya Bayam Cabut

Pertanianku – Bayam merupakan sayuran yang termasuk dalam keluarga Amaranthaceae ialah bayam (Amaranthus sp). Di Indonesia tanaman ini sangat popular dan mudah di dapatkan atau bahkan dibudidayakan.  Pada dasarnya bayam ayang yang bida dibudidayakan dan ada yang tidak. Salah satu jenis bayam yang akan dibahas yaitu bayam cabut.

Budi Daya Bayam Cabut

Bayam cabut termasuk sayuran mudah dibudidayakan, jenis tanah untuk menanam bayam longgar, subur, serta kandungan nutrisi cukup tinggi. Ketinggian lokasi yang baik untuk budi daya bayam adalah ± 2.000 m dpl.

Budi daya bayam adalah salah satu peluang usah a yang cukup menjanjikan. Pasalnya sayuran ini banyak dikonsumsi masyarakat luas di Indonesia. Saking populernya, konsumsi sayur bayam di Indonesia cukup tinggi sehingga jika Anda berniat untuk membudidayakannya akan mudah untuk di pasarkan ketika panen.

terdapat beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam budi daya bayam yang bisa dipertimbangkan. Pertama yaitu cara budi daya bayam tergolong cukup mudah. Kedua yaitu untuk menumbuhkan bayam cukup mudah. Berikut cara budi daya bayam.

  • Pengolahan lahan untuk tanaman bayam cabut

Hal pertama yang perlu dipersiapkan untuk memulai budi daya bayam yaitu pengolahan lahan untuk tanaman bayam cabut dimulai dengan mencangkuli lahan supaya tanah semakin gembur. Selanjutnya kita membuat bedengan yang lebarnya kurang lebih yaitu 100 cm atau bisa juga dibuat lebih lebar sampai sekitar 200 cm. Tinggi ideal untuk membuat bedengan sekitar 20 cm. Kemudian jangan lupa pula membuat saluran air selebar kurang lebih 30 cm dengan kedalaman 30 cm pula. Selanjutnya, agar tanah semakin subur maka bisa kita lakukan pemupukan di atas bedengan-bedengan tersebut dan membiarkannya dulu selama beberapa minggu sebelum tanam.

  • Pembenihan tanaman bayam cabut

Pada proses pembenihan bayam cabut maupun jenis bayam yang lainnya dilakukan dengan menyiapkan lahan khusus untuk pembenihan. Sebaiknya tanah yang digunakan adalah tanah yang dulunya juga ditanami bayam dengan jenis yang sama. Sebetulnya bisa juga menggunakan tanah bekas tanaman bayam jenis lain, namun harus dibiarkan dulu selama tiga bulan sebelum digunakan untuk pembenihan. Kemudian pembenihan tanaman bayam juga harus dilakukan dengan tidak berdampingan dengan jenis bayam lainnya, atau paling tidak kedua jenis bayam tidak berbunga pada waktu yang sama.

Selanjutnya, ketika tanaman bayam untuk pembenihan sudah berbunga dan tandan bunganya sudah matang, maka kita lakukan pemanenan. Tandan bunga itulah yang nantinya menjadi bibit tanaman bayam. Setelah tandan bunga dipanen, maka kita jemur kurang lebih selama 4 hari, kemudian kita remas-remas dengan halus sehingga terkelupas lah kulitnya. Setelah itu kita pisahkan bibit-bibitnya dan kita simpan di wadah yang kedap udara agar jangan sampai basah sebelum penanaman.

  • Teknik budi daya bayam cabut

Teknik budi daya bayam cabut ada 2 cara, yakni secara langsung maupun tidak langsung. Cara menanam dengan langsung lebih sederhana, yakni kita tinggal menebar bibit bayam di atas lahan dan menutupnya dengan lapisan tanah yang cukup tipis. Sedangkan untuk cara menanam yang tidak langsung, berarti kita harus menumbuhkan dulu bibit-bibit tersebut baru kemudian menanamnya kembali secara rapi di atas lahan yang telah kita persiapkan.

Setelah ditanam, kita harus merawat tanaman bayam dengan seksama agar panen yang akan kita dapatkan bisa maksimal. Proses yang harus dilakukan yaitu mengendalikan hama. Ketika daun bayam sudah mulai tumbuh, kita harus waspada terhadap serangan hama. Kita bisa memberikan semprotan anti hama pada tanaman bayam cabut. Selain itu, lahan tanam juga harus bersih dari tanaman-tanaman liar.

  • Masa panen

Setelah ditanam, bayam cabut biasanya akan dipanen ketika sudah mencapai ketinggian rata-rata yakni sekitar 20 cm. Untuk mencapai ketinggian tersebut, biasanya tanaman bayam cabut memerlukan waktu kurang lebih tiga minggu setengah. Senada dengan namanya, jenis bayam cabut kita panen dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya terlepas dari tanah.