Budi Daya Cengkih Ternyata Mudah

Pertaninaku – Cengkih atau cengkeh masih banyak dibudidayakan oleh petani karena masih memiliki nilai jual yang tinggi dibandingkan rempah-rempah lainnya. Namun, harganya tidak selalu sama, bergantung pada kualitas cengkih itu sendiri. Jika cengkih memiliki kualitas yang bagus, tentu harganya pun lebih tinggi. Untuk mendapatkan kualitas cengkih yang lebih baik, petani harus memahami teknik budi daya cengkih yang tepat. Selain itu, ketersediaan bibit unggul juga penting untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal.

Budi Daya Cengkih Ternyata Mudah

Jika membudidayakannya dengan teknik yang benar, Anda bisa mendapatkan pohon cengkih dengan kualitas yang unggul. Satu pohon cengkih unggul mampu menghasilkan 100 kg setiap masa panennya.

Budi daya cengkih yang dimulai dengan pembibitan harus dilakukan secara teliti dan cermat. Anda harus memahami benar teknik-teknik persemaiannya untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan pohon yang unggul. Jika tidak begitu, Anda mungkin malah akan menyia-nyiakan waktu ketika mengetahui bahwa hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan. Penanaman bibit cengkih harus dimulai dengan mempersiapkan wilayah yang akan Anda tanami dengan menggemburkan tanah dan membuat batas antarpohon. Anda juga harus memahami cara pencampuran tanah ketika pembibitan. Jika Anda tertarik untuk budi daya cengkih, berikut langkahnya.

  1. Kondisi tanah perkebunan

Hal pertama yang perlu dipersiapkan untuk budi daya cengkih Anda harus mencari tanah dengan kondisi baik, tidak berbatu, dan harus memiliki tingkat kegemburan yang baik. Anda juga harus menghindari tanah yang memiliki lapisan pasir ataupun tanah liat. Itu karena kedua jenis tanah tersebut tidak dapat menyimpan air dengan baik sehingga berakibat buruk bagi tanaman cengkih.

Selain merawat dan memelihara pohon cengkih, tanah perlu dicangkul setidaknya dua kali dalam setahun. Pencangkulan ini dimaksudkan agar tanah terjaga kegemburannya. Disarankan untuk Anda, pencangkulan jangan dimulai hanya ketika pohon cengkih beranjak dewasa. Lakukan pencangkulan sejak masih dalam masa penanaman bibit cengkih.

  1. Iklim yang sesuai untuk pohon cengkih

Keberhasilan dalam budi daya cengkih tidak terlepas dari iklim daerah di sekitarnya. Tanaman ini sangat membutuhkan air dan tidak tahan dengan kekeringan. Jika Anda memiliki pohon cengkih yang usianya baru satu atau dua tahun, pada saat pohon tersebut mengalami kekeringan, ia akan mati. Bagi pohon yang sudah lebih dewasa, yang terjadi biasanya hanya kematian ranting. Untuk pohon yang sudah tua, kekeringan akan mengakibatkan berkurangnya produktivitas pohon tersebut secara signifikan.

Untuk mengatasi kekeringan, cengkeh harus berada di tempat yang memiliki curah hujan antara 2.000–3.500 mm setiap tahunnya. Curah hujan ini sebaiknya terjadi secara merata di setiap bulannya sehingga tidak ada masa saat pohon akan mendapatkan cukup air dan ketika pohon mengalami kekurangan air. Bukan berarti semakin banyak curah hujan, pohon cengkih akan semakin subur. Ini adalah anggapan yang salah karena jika curah hujan melebihi 4.000 mm, bisa jadi pohon cengkih Anda akan mengalami kematian. Air hujan yang berlebih bisa mengakibatkan kematian bunga cengkih muda. Berkebun cengkih sebaiknya di daerah yang memiliki temperatur hangat dan tidak memiliki kelembapan terlalu tinggi. Selain itu, menanam cengkih pun harus berada di jarak tanam yang luas, yaitu sekitar 8×8 meter untuk mendapatkan hasil yang paling baik. Ini dikarenakan tanaman yang satu ini membutuhkan sirkulasi udara yang baik. Jarak tanam tersebut juga memungkinkan sinar matahari akan dengan mudah menyinari setiap ranting. Selain memupuk, cengkih juga membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama di masa pembungaan agar dapat memberikan hasil yang maksimal.