Pertanianku – Secara umum, telah beredar beberapa varietas gurami yang biasa dibudidayakan, antara lain adalah varietas bastar, paris, dan blusafir. Masing-masing varietas memiliki keunggulan tersendiri, terutama dari jumlah telur yang dihasilkan. Induk blusafir dengan berat 2,5 kg dapat memproduksi telur antara 7.000—10.000 butir. Induk bastar dengan berat 2 kg mampu menghasilkan telur sebanyak 4.000—7.000butir. Sementara induk betina varietas parís dengan berat 1,5 kg dapat menghasilkan telur sebanyak 3.000—4.000 butir.
Berdasarkan informasi tersebut, dilakukan kajian di lapangan dengan menggunakan salah satu program pemuliaan, yaitu hibridisasi. Hibridisasi dipilih untuk meningkatkan produktivitas dan laju pertumbuhan gurami. Ada juga program pemuliaan lainnya, yaitu seleksi. Namun, program ini belum digunakan karena pertimbangan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu generasi cukup lama.
Secara genetika, antarvarietas gurami tidak memiliki perbedaan yang nyata. Gurami blusafir mempunyai variasi genetik yang tertinggi diikuti oleh varietas bastar dan paris. Namun, gurami paris merupakan jenis yang paling sering memijah. Dilihat dari kekerabatannya, tercatat bahwa gurami paris dan blusafir merupakan saudara terdekat dibandingkan dengan varietas bastar. Berdasarkan hasil analisa genetika tersebut, beberapa pasangan yang diduga mempunyai potensi dalam meningkatkan produktivitas adalah persilangan antara bastar dengan paris dan bastar dengan blusafir atau sebaliknya.
Hasil pengujian di lapangan menunjukkan bahwa dari pasangan tiga varietas yang diuji coba (enam pasangan hibridisasi), ternyata pasangan bastar dengan paris merupakan pasangan dengan jumlah produksi telur terbanyak. Pasangan ini mampu meningkatkan jumlah telur dan sintasan hingga 30% dan 20%. Sementara itu, pada pasangan varietas bastar dengan blusafir, laju pertumbuhan dapat meningkat hingga 35% untuk mencapai ukuran silet. Jadi, secara total penggunaan hibrida dari varietas yang tepat dapat meningkatkan produktivitas antara 30—45%.
Sumber: Buku Sukses Budi Daya Gurami di Lahan Sempit dan Hemat Air