Pertanianku – Rambutan sangat disukai banyak orang. Oleh karena itu, permintaan akan buah ini selalu ada. Agar suplai rambutan bisa dipenuhi, perlu dilakukan budi daya rambutan secara intensif. Ada banyak pilihan jenis yang bisa ditanam, seperti rambutan binjai, rapiah, atau lebak bulus. Rambutan mudah dibudidayakan dan perawatannya tidak rumit.
a. Memulai usaha
- Siapkan lokasi yang cocok untuk penanaman rambutan.
- Olah tanah, lalu buat lubang tanaman ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Jarak tanam 10 m x 12 m atau 12 m x 12 m, tergantung pada kondisi lahan.
- Tambahkan pupuk kandang matang ke dalam lubang tanam sebanyak 20—40 kg/lubang tanam, tergantung kondisi lahan.
- Gunakan bibit hasil cangkok/okulasi.
- Tanam bibit di lahan setelah tingginya lebih dari 75 cm, yakni berumur lebih dari delapan bulan.
b. Kendala
- Rambutan masih merupakan buah musiman.
- Jika terkena hujan cukup lama, buah rambutan cepat busuk dan rasanya tidak manis.
- Jika sedang musim, harga buah rambutan anjlok.
c. Strategi
- Berikan pupuk buatan berupa campuran urea, TSP atau SP–36, dan KCl dengan perbandingan 2 : 2 : 1 sebanyak 50—250 g per tanaman. Lakukan pemupukan tiga kali dengan selang empat bulan sekali. Sesudah tanaman berumur lebih dari sepuluh tahun, berikan pupuk NPK sebanyak 500—1.000 g per pohon.
- Petik buah rambutan setelah matang pohon atau umur 120 hari Setelah bunga mekar. Lakukan panen dengan cara memotong tangkai rangkaian (tandan) buah. Hasil produksinya dapat mencapai 500—700 kg/pohon. Musim panen rambutan terjadi pada bulan Desember—Februari.
- Sentra budi daya rambutan seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Sumber: Buku 79 Bisnis Pertanian Menguntungkan