Budidaya Anggur di Pot Ternyata Mudah

Pertanianku – Anggur merupakan salah satu buah yang menjadi primadona di Indonesia. Padahal, buah ini memiliki harga yang cukup mahal dibanding buah jenis lainnya. Namun, permintaan anggur tetap tinggi. Banyak orang menyukai buah ini karena memiliki rasa yang unik. Yang membuatnya menarik, buah ini memiliki beberapa warna menggoda.

Budidaya Anggur di Pot Ternyata Mudah

Budidaya anggur biasanya dilakukan pada lahan yang luas. Namun, bukan berarti orang yang memiliki lahan sempit tidak dapat membudidayakannya. Salah satu caranya adalah melakukan budidaya anggur di pot dapat dilakukan sebagai alternatif.

Sebelum memulai budidaya anggur di pot, Anda perlu mengenali karakter buah satu ini. Hal ini perlu dilakukan agar Anda berhasi dalam membudidayakannya.

Tidak seperti kebanyakan tanaman lainnya, anggur justru membutuhkan musim kemarau panjang sekitar 4—7 bulan agar dapat tumbuh dengan baik dan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi. Curah hujan yang diperlukan oleh tanaman ini hanya 800 mm per tahun. Oleh karena itu, penyiraman yang berlebihan dapat mengganggu proses pembuahannya.

Untuk suhu, anggur dapat tumbuh maksimal di lingkungan bersuhu 31°C dan suhu minimum adalah 23°C dengan kelembapan udara berkisar antara 75—80%.

Berikut tata cara budidaya anggur di pot agar berbuah lebat.

Siapkan pot

Langkah awal untuk memulai budidaya anggur di pot adalah Anda perlu menyiapkan pot. Anda bisa menggunakan pot dengan diameter 30 × 40 cm. Ukuran pot juga bisa Anda sesuaikan dengan keinginan sendiri. Setelah itu, siapkan media tanam untuk budidaya anggur.

Isilah pot dengan media tanam yang terdiri atas campuran pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 sampai penuh. Setelah disiram, nantinya media tanam akan turun, usahakan ketinggian media tanam 5 cm di bawah bibir pot. Perhatikan juga tingkat keasaman (pH) media tanam. Tingkat keasaman tanah yang cocok untuk budidaya anggur adalah 7 (netral).

Pembibitan dan penanaman

Bibit tanaman anggur yang baik berasal dari stek atau cangkok. Ini karena kualitas tanaman akan sama persis dengan induknya dan lebih cepat berbuah jika dibandingkan dengan yang berasal dari biji.

Pilihlah bibit dengan ukuran batang sebesar pensil dan mempunyai minimal 2 lembar daun yang sehat. Budidaya anggur dapat Anda lakukan pada pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu panas. Jangan lupa untuk menyiramnya dengan air.

Setelah tanaman mulai tumbuh sehat, pergola harus segera dipasang untuk menyangga batang tanaman yang mulai memanjang supaya tidak rebah ke tanah atau patah.

Pemupukan

Pembungaan pada tabulampot bisa dirangsang dengan memberi pupuk KCI. Pemupukan bisa diaplikasikan sepuluh hari sebelum dilakukan pemangkasan berat bersamaan dengan pemberian pupuk SP-36. Dosisnya 150 gram KCI dan 150 gram SP-36 untuk setiap tanaman.

Selanjutnya, 5 hari setelah pemupukan KCI dan SP-36, tanaman kembali dipupuk dengan 100 gram pupuk urea. Penggunaan ketiga pupuk tersebut bisa digantikan dengan penggunaan pupuk majemuk NPK 15:15:15 sebanyak 300 gram dengan waktu yang pengaplikasian yang sama.

Pupuk anorganik juga dapat digantikan dengan pupuk organik seperti kotoran ayam, kotoran kelelawar, atau bisa juga kotoran burung walet. Ini karena pupuk dari kotoran hewan memiliki kandungan fosfor yang tinggi dan berguna untuk memacu keluarnya bunga. Pupuk ini juga dapat meningkatkan kandungan gula dalam buah.

Pemangkasan

Pemangkasan dapat dilakukan dengan menghabiskan seluruh daun, cabang primer, dan cabang sekunder pada tanaman. Pemangkasan dilakukan saat tanaman berumur satu tahun.

Pemangkasan yang baik dilakukan pada saat menjelang akhir musim hujan atau bisa juga setelah diberi perlakuan stres air. Hal tersebut dilakukan agar bertumbuhnya tunas dengan cepat. Umumnya, tunas dapat keluar seminggu setelah dipangkas dan diikuti dengan munculnya bunga.

Pemangkasan ini dilanjutkan setelah 15—20 hari panennya buah. Dengan begitu, tanaman dapat dipanen dan dipangkas tiga kali dalam setahun.

Pengendalian stres air

Perlakuan stres air dapat dilakukan dengan cara mengurangi intensitas penyiraman hingga seminggu sekali. Namun, jika tanaman menunjukkan gejala layu yang lumayan parah, segera lakukan penyiraman sedikit demi sedikit untuk mencegah kematian pada tanaman. Tanaman dibiarkan tidak disiram selama dua minggu sebelum pemangkasan. Selanjutnya, 2—3 hari menjelang pemangkasan, tanaman disiram kembali hingga lembap.

Penjarangan dan pembungkusan buah

Penjarangan dapat dilakukan 50—60 hari setelah pemangkasan atau saat ukuran buah sebesar kelereng. Sisakan satu cabang dengan dua tandan buah yang paling baik. Buah yang telah dijarangkan dapat dibungkus agar lebih manis. Pembungkusan dilakukan sebulan sebelum buah dipanen.

Cukup mudah untuk melakukannya bukan? Jika Anda berminat, silakan mencobanya. Selamat bercocok tanam!