Pertanianku — Bawang merah cukup sering digunakan dalam menu masakan Indonesia karena dapat meningkatkan cita rasa masakan. Budidaya bawang merah sering menggunakan pupuk kimia dan pestisida selama masa perawatan. Hal tersebut menyebabkan dampak negatif untuk bawang merah serta kondisi lahan pertanian.
Pestisida digunakan oleh petani untuk mengatasi serangan organisme pengganggu tumbuhan atau OPT. Sebenarnya, penggunaan pestisida tersebut bisa digantikan dengan agen pengendali hayati, pestisida nabati, likat kuning, feromon, atau tanaman refugia.
Penggunaan bahan kimia memang bisa membuahkan hasil yang sesuai dengan target. Namun, sayangnya penggunaan bahan kimia dalam pestisida ataupun pupuk bisa berimbas pada kesehatan hasil produksi dan kesehatan lingkungan pertanian untuk jangka panjang.
Saat ini sudah banyak negara yang mulai menerapkan bahan pangan minim residu kimia. Penetapan tersebut beriringan dengan banyaknya pertanian organik yang sudah mulai dilakukan oleh petani di berbagai negara. Indonesia juga sudah mulai mengembangkan pertanian organik agar komoditas yang dihasilkan bisa bersaing di pasar ekspor.
Petani bawang bisa mengganti penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organik seperti pupuk kandang dengan dosis 40 ton per hektare. Petani tetap bisa mendapatkan sedikit pupuk anorganik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tanaman.
Jika tanaman bawang terserang oleh OPT, petani bisa menerapkan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) dengan memanfaatkan agen pengendali hayati seperti Trichoderma atau PGPR. Petani juga bisa menggunakan pestisida nabati yang sudah banyak dijual atau meraciknya sendiri dari beberapa macam tumbuhan.
Jangan lupa untuk rutin melakukan pengawasan pada tanaman bawang merah agar bisa mendeteksi serangan OPT dan penyakit lebih cepat. Dengan begitu, serangan OPT bisa dikendalikan sejak dini dan serangannya tidak akan mengganggu produktivitas tanaman.
Sementara itu, tanaman refugia yang bisa digunakan untuk mengatasi serangan OPT di perkebunan bawang merah adalah pohon wijen, marigold, kenikir, dan bunga matahari. Petani dapat menanam tanaman refugia di pinggir area perkebunan. Selain bisa mencegah serangan hama, tanaman refugia tersebut bisa memberikan pemandangan yang indah. Tanaman refugia juga berfungsi sebagai tempat hidup musuh alami OPT.