Budidaya Hortensia si Bunga Banyak Warna

Pertanianku — Hortensia dikenal sebagai tanaman hias dengan bunga yang beraneka warna. Tak main-main, satu pohon dapat menghasilkan warna bunga yang berbeda-beda. Warna bunga ini dipengaruhi oleh pH tanah yang digunakan sebagai media tanam. Jika Anda tertarik untuk melakukan budidaya hortensia, perhatikan beberapa hal berikut.

budidaya hortensia
Foto: pixabay

Hortensia merupakan nama lain dari genus Hydrangea. Ada banyak sekali jenis dan spesies hortensia. Jenis yang paling sering ditanam adalah Hyrdrangea macrophylla. Tak berhenti sampai di situ, spesies ini ternyata masih memiliki kurang lebih 600 kultivar yang berbeda. Ciri utama spesies ini adalah bunganya yang besar namun steril.

Tanaman yang populer di Asia Timur, Asia Selatan, dan Amerika ini ternyata dapat diperbanyak dengan berbagai cara. Mulai dari setek batang, kultur jaringan, hingga menggunakan benih dapat menjadi solusi untuk melakukan budidaya hortensia.

Jika Anda hendak melakukan setek batang, Anda dapat menggunakan bagian tengah batang hortensia. Pastikan batang tersebut belum pernah berbunga. Anda cukup mengambilnya sepanjang 12 cm saja.

Untuk menanamnya, siapkan tanah yang subur, berpori, dan agak lembap. Gunakan pupuk kompos agar tanah menjadi lebih subur. Hortensia menyukai sinar matahari di pagi hari, dan ketika sore sebaiknya letakkan tanaman di tempat yang teduh.

Setelah menyiapkan bibit, media tanam, dan lokasi tanam, kini galilah tanah tersebut. Masukkan tanaman pada lubang dan siram dengan air. Tutup kembali lubang dengan tanah galian.

Keasaman tanah sangat memengaruhi warna bunga hortensia. Tanah yang cenderung asam dengan pH 5,5—6,5 akan menghasilkan bunga berwarna biru. Sementara, tanah yang semakin tidak asam akan menghasilkan bunga merah muda.

Anda pun bisa mengatur warna bunga ini dengan mengatur keasaman pH tanah. Gunakan kapur dolomit dan aluminium sulfat untuk mengatur keasaman ini. Aluminium sulfat digunakan untuk menurunkan pH tanah menjadi asam, sedangkan kapur dolomit digunakan untuk menaikkan pH tanah.

Pemeliharaan tanaman ini pun cukup mudah. Anda hanya perlu memangkasnya setahun sekali ketika kuncup bunga sudah terlihat. Biasanya, tanaman akan tumbuh ke atas jika tidak dipangkas secara rutin. Semakin tinggi, tanaman ini akan memiliki risiko patah yang lebih besar. Hal ini karena batang yang menyangga tidak begitu kuat.