Pertanianku — Budidaya kedelai dapat dilakukan di lahan pasang surut dengan teknologi kepas. Melansir dari Majalah Trubus Edisi 595 teknologi kepas dikenalkan oleh Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi).

Selama ini budidaya kedelai di lahan pasang surut memang sering terhalang oleh berbagai rintangan, seperti tanah yang terlalu asam, kandungan bahan organik tanah yang sedikit, dan benih yang kurang terjamin. Tingkat keasaman tanah dapat dikendalikan dengan menggunakan dolomit. Perlakuan ini sangat penting, pasalnya tanaman yang ditanam di tanah yang asam rentan mengalami keracunan aluminium.
Selanjutnya, lahan diberikan pupuk organik untuk meningkatkan kandungan C-organik. Pemberian pupuk organik juga berguna menambah pasokan N dan detoksifikasi Al. Untuk meningkatkan ketersediaan nitrogen, fosfor, dan kalium, petani bisa mengandalkan pupuk tunggal ataupun pupuk majemuk NPK.
Berikut ini langkah budidaya kedelai di lahan pasang surut.
- Bersihkan lahan dari gulma dengan herbisida aktif isopropil amina glifosat atau parakuat diklorida.
- Berikan SP-36 saat awal tanam sebagai pupuk dasar.
- Siapkan varietas unggul seperti Anjasmoro dan Dega 1. Sebelum ditanam, campur benih dengan insketisida berbahan aktif fipronil ataupun tiametoksam.
- Buat tugal secara teratur berjarak tanam baris tunggal 40 cm × 15 cm atau baris ganda 60 cm × 30 cm ×15 cm.
- Tanam benih sebanyak 2–3 benih untuk satu lubang.
- Setelah benih dimasukkan ke lubang tanam, taburkan campuran 750 kg dolomit dan 1 ton pupuk kandang per hektare sebagai penutup benih.
- Saat tanaman berumur 15–20 hari, taburkan 150–200 kg pupuk phonska per hektare di samping barisan tanaman. Pada sistem tanam baris ganda, pupuk diberikan di antara barisan dalam baris ganda.
- Lakukan penyiangan saat tanaman berumur 15–20 hari dan 40–45 hari secara manual atau dengan herbisida.
- Semprotkan insektisida berbahan aktif fipronil saat tanaman berumur 7–10 hari untuk mengendalikan hama lalat kacang.
- Untuk penyemprotan selanjutnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau serangan hama.
Menurut penelitian, teknologi kepas yang diaplikasikan pada lahan seluas 40 hektare dan melibatkan 21 petani berhasil mendapatkan produktivitas kedelai rata-rata 2,3–2,4 ton per hektare.