Budidaya Pembesaran Udang Galah di Kolam 400 m2

Pertanianku – Perkembangan produksi udang galah hasil budi daya sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Pertumbuhannya pun cukup baik. Kemampuan produksi udang galah masih harus terus ditingkatkan karena kebutuhannya cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Pembesaran Udang Galah di Kolam 400 m2

Terobosan budidaya udang galah dilakukan sejumlah warga Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Boyolali. Mereka berhasil membudidayakan udang galah di areal kolam desa setempat. Sayangnya, produksi nasional masih sangat minim. Akibatnya, untuk memenuhi pasar dalam negeri saja belum mencukupi. Saat ini, produksi nasional tahun lalu baru sekitar 400.000 ton.

A. Peluang Usaha

Dalam dunia perdagangan, udang galah (Macrobrachium sp.) dikenal dengan nama baby lobster atau giant freshwater prawn. Udang tersebut merupakan salah satu komoditas yang cukup digemari dan bernilai ekonomis tinggi. Namun, minat pembudidaya terkesan lambat. Demikian pula perhatian pemerintah belum seintensif seperti komoditas perikanan lainnya. Padahal, prospek udang galah cukup baik. Selain budi dayanya tidak sulit, harga jualnya di pasarancukup menguntungkan.

B. Memulai usaha

Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memulai usaha pembesaran udang galah.

  • Pilih lokasi usaha pembesaran yang sumber airnya cukup dan memiliki air dengan pH 7,5—8,5; suhu 24—32o C; oksigen terlarut minimal 3 ppm; dan tidak tercemar.
  • Siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti termometer, pH meter, dan tes kit kualitas air.
  • Buatlah kolam dengan ukuran 400 m2.
  • Olah tanah dasar kolam. Caranya, cangkul, balikkan, dan keringkan tanah. Lakukan pengapuran 150 g/m2, lalu tambahkan pupuk kandang 250 g/m2, serta pupuk urea dan TSP masingmasing sebanyak 5 g/m2.
  • Pasang rumah-rumahan dari potongan bambu sebagai tempat berlindung udang.
  • Isi kolam dengan air setinggi 80 cm beberapa hari sebelum penebaran benur.
  • Tebar benur dengan kepadatan tebar 10—20 ekor/m2.

C. Kendala

  • Ketersediaan benur sering tidak kontinu.
  • Perawatan yang kurang baik dan kualitas air yang jelek dapat menyebabkan benih banyak mati.

D. Strategi

  • Jalin kerja sama dengan penyuplai benur.
  • Lakukan perawatan dengan baik.
  • Cari lokasi yang kualitas airnya baik atau tidak menggunakan air yang tidak jelas sumbernya.
  • Berikan pakan alami berupa plankton dan pakan pelet 3—5% dari bobot udang dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari.
  • Panen udang galah setelah dipelihara 3—4 bulan.
  • Lakukan studi banding usaha pembesaran udang galah yang telah ada, seperti Probolinggo (Jawa Timur); Magelang (Jawa Tengah); Subang serta Cimanuk (Jawa Barat); Yogyakarta; Bali; dan Sumatera Selatan.

E. Pasar

Permintaan udang galah konsumsi yang tinggi tidak diiringi dengan produksinya. Hasil produksinya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada, baik dalam negeri maupun untuk ekspor.

 

Sumber: Buku 33 Bisnis Perikanan