Budidaya Pohon Kenanga sebagai Penghasil Kayu Mahal

Pertanianku — Kenanga merupakan tanaman asli Indonesia yang sudah menyebar hingga ke Cina bagian selatan dan Australia bagian utara. Pohon kenanga merupakan penghasil kayu berkualitas baik sehingga harga jualnya tinggi. Kayu kenanga biasanya digunakan untuk bahan perangkat audio dan perkakas rumah tangga.

pohon kenanga
foto: Trubus

Manfaat pohon kenanga bukan hanya sebagai penghasil kayu, melainkan dapat menghasilkan minyak atsiri. Minyak kenanga sudah terkenal sejak dahulu sebagai salah satu komoditas andalan Indonesia. Bahkan, minyak ini sudah diekspor ke berbagai negara. Di pasar ekspor, minyak atsiri kenanga dikenal dengan sebutan java cananga oil.

Itu sebabnya banyak yang tertarik untuk membudidayakan pohon kenanga. Manfaat tanaman ini sangat tinggi dan dapat memberikan keuntungan.

Kenanga termasuk famili Annonaceae dan tumbuhan berbatang besar dengan diameter 10–70 cm. Tinggi pohon dapat mencapai 5–20 m, tetapi ada juga jenis kenanga perdu yang tingginya hanya 1–2 m. Ada dua jenis kenanga yang sering dibudidayakan, yakni Cananga latifolia dan C. odorata. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah mulai ketinggian 25–1.000 m dpl dan membutuhkan tempat terbuka karena kenanga memerlukan sinar matahari sebagian hingga penuh.

Pembibitan

Kenanga dapat diperbanyak secara generatif menggunakan biji atau secara vegetatif melalui setek, okulasi, atau cangkok. Bila Anda pemula, sebaiknya gunakan bibit yang sudah jadi dan berasal dari penangkar yang sudah tersertifikasi.

Budidaya

Lahan yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dari gulma yang tumbuh. Keberadaan gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pokok karena gulma menjadi pesaing untuk mendapatkan ruang tumbuh, hara dari tanah, dan sinar matahari.

Setelah lahan bersih, buatlah lubang tanam berukuran 40 cm × 40 cm × 40 cm dengan jarak tanam 3 m × 3 m atau 4 m × 4 m. Selanjutnya, berikan pupuk kandang dan kompos sebanyak 3–5 kg, lalu diamkan selama dua minggu.

Panen dan pascapanen

Kayu kenanga tergolong keras tapi getas sehingga penebangan lebih baik pada musim hujan. Pada musim kemarau kayu cenderung kering sehingga mudah pecah. Penebangan dapat menggunakan gergaji tangan atau gergaji rantai dengan sistem takik rebah dan takik balas.

Kayu yang sudah dipanen segera dibawa ke penimbunan kayu atau industri pengolahan. Kayu kenanga memiliki kelembapan yang tinggi sehingga mudah terserang cendawan. Apabila kayu akan dibuat menjadi balok, kayu kaso, atau reng, pastikan kayu dalam keadaan kering sebelum dipotong-potong.