Budidaya Sawi Organik di Pekarangan Rumah

Pertanianku — Sawi hijau (Brassica juncea) termasuk famili Cruciferae. Sayur sawi sangat sering dikonsumsi sebagai menu masakan sayur, juga digunakan sebagai tambahan pada menu-menu berkuah seperti bakso dan mi instan. Budidaya sawi di pekarangan rumah bisa menjadi salah satu solusi memenuhi kebutuhan Anda terhadap sayuran sawi atau justru hasilnya dijual sehingga menjadi pemasukan tambahan. Selain bermanfaat, budidaya sawi juga cukup mudah dilakukan.

budidaya sawi
Foto: Dok. Pertanianku

Sawi bisa ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 1.200 m dpl. Namun, ketinggian yang paling optimal bagi sawi adalah 100–500 m dpl. Sayuran ini membutuhkan tanah yang gembur, mengandung banyak humus, dan drainase yang lancar. Derajat keasaman (ph) tanah yang dibutuhkan sekitar 6–7. 

Penanaman

Benih sawi perlu disemai terlebih dahulu pada wadah datar. Gunakan media tanam yang terbuat dari campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan yang sama. Berikan penyiraman pada sore hari untuk menjaga kelembapan. Setelah empat helai daun bermunculan, pindahkan tanaman ke pot permanen. Media tanam yang digunakan sama seperti media penyemaian. Setiap pot atau polibag ditanami 1–2 bibit. 

Perawatan

Tanaman sawi perlu disiram secara intensif pada pagi dan sore hari. Penyiraman sebaiknya menggunakan gembor berlubang agar tanaman tidak rusak. Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau mengalami gangguan pada pertumbuhan. Penyulaman minimal dilakukan seminggu setelah tanaman dipindahkan agar Anda mendapatkan pertumbuhan yang seragam. 

Setelah 10 hari setelah dipindahkan ke pot permanen, lakukan pemupukan menggunakan pupuk dengan kandungan nitrogen yang tinggi. Pupuk organik yang mengandung banyak nitrogen adalah pupuk kotoran ayam. Pupuk kandang ayam diberikan sebanyak 200 gram/pot. Selain pupuk kandang ayam, Anda juga bisa menggunakan pupuk kompos organik hasil fermentasi. 

Panen

Sawi sudah bisa dipanen setelah dua bulan masa pemeliharaan. Panen sawi dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, mencabut seluruh tanaman dengan memotong bagian batangnya tepat di atas permukan tanah. Kedua, memetik daunnya satu per satu. Pemanenan dengan cara memetik dapat membuat tanaman sawi bertahan lebih lama.