Pertanianku — Provinsi Jawa Tengah terkenal sebagai salah satu sentra pengembangan kapas dan komoditas penghasil minyak atsiri seperti nilam dan serai wangi. Tanaman serai wangi sudah dikembangkan di Jawa Tengah di lahan seluas 278,45 hektare. Jumlah produksi yang bisa dicapai oleh petani adalah 23.812 ton minyak per tahun.

Daerah di Jawa Tengah yang mengembangkan komoditas minyak atsiri adalah Kabupaten Semangan, Cilacap, Purbalingga, Brebes, Batang, Boyolali, dan Kendal. Namun, yang mendapatkan APBN 2020 hanya Kabupaten Brebes dan Kendal.
Serai wangi dibudidayakan pada lahan seluas 10 hektare, yaitu 5 hektare di Kabupaten Kendal dan 5 hektare lainnya berada di Brebes. Pengembangan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan ke Provinsi Maluku. Mentan meminta kepada jajarannya agar siap untuk mendampingi pembudidaya agar stabilitas pasokan terjaga dan produktivitas pertanian meningkat, termasuk perkebunan.
“Tingkatkan nilai tambah, daya saing dan keunggulan setiap komoditas pertanian, harus memperkuat sektor hulu dan mengembangkan sektor hilir sehingga ada nilai tambah,” ujar Mentan Syahrul seperti dikutip dari laman ditjenbun.pertanian.go.id.
Kabupaten Brebes merupakan salah satu daerah sentra penghasil nilam dan serai wangi di Jawa tengah. Berdasarkan data Ditjen Perkebunan, luas areal dan produksi nilam di perkebunan rakyat pada 2018 di Kabupaten Brebes sebesar 47,70 hektare dengan produksi daun kering mencapai 1.097 ton.
Sementara itu, untuk lahan untuk produksi serai wangi seluas 69,60 hektare dengan hasil produksi daun kering sebanyak 6.840 ton.
Pengembangan serai wangi di Kabupaten Kendal dan Brebes sudah dilakukan. Selama proses pengembangan, para petani di Brebes sebenarnya mengalami berbagai macam kendala. Namun, kendala tersebut tidak mematahkan semangat petani untuk terus mengembangkan komoditas tersebut.
Petani di Brebes juga melakukan kerja sama dengan Solidaritas Perempuan untuk Perempuan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM). Organisasi tersebut bergerak untuk fokus mengatasi pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk pengentasan kemiskinan lokal dengan mengelola potensi lokal. Untuk pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan adalah program pelatihan pengolahan serai wangi.
Dengan adanya pelatihan dan pengembangan terhadap komoditas serai wangi, diharapkan harga komoditas bisa stabil, mudah dipasarkan, dan mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat melalui APBN.