Budidaya Sukun itu Mudah

Pertanianku – Sukun atau nama ilmiahnya adalah Artocarpus altilis merupakan jenis buah yang tidak memiliki biji. Tidak seperti buah pada umumnya yang dapat langsung dikonsumsi, jika ingin mengonsumsi suku harus terlebih dahulu diolah biasanya digoreng, di kukus, atau dibakar. Sekilas citarasa sukun menyerupai talas. Buah sukun berwarna hijau pada bagian kulitnya. Sedangkan daging buahnya berwarna putih dan bertekstur empuk.  Sukun jika diartikan dalam Bahasa Jawa berarti “tanpa biji”.

Budidaya Sukun itu Mudah

Pohon sukun pada umumnya merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan ketinggiannya dapat mencapai 8 m. berat masing-masing buah pada umumnya sekitar 400–1200 gram per buah. Namun, ada vietas tertentu yang beratnya bias mencapai 5 kg.

Jika Anda pernah atau suka mengonsumsi sukun tidak ada salahnya jika Anda budidaya sukun sendiri. Berikut tahapan budidaya sukun dengan benar.

  1. Pemilihan pembibitan

Dalam teknik budidaya sukun, kerena buah ini tidak memiliki biji maka proses pembititan hanya dapat dilakukan secara vegetatif. Ada beberapa cara budidaya sukun untuk memperoleh bibit dari pohon sukun. Pertama Anda dapat menggunakan stek pucuk. Stek pucuk dapat menanggulangi masalah bibit yang terlalu lama dalam polybag. Kemudian Anda juga dapat menggunakan okulasi. Dengan menggunakan okulasi, Anda akan memperoleh benih yang banyak dalam waktu yang cukup singkat. Atau Anda juga bisa menggunakan tunas akar alami dan atau cangkok. Dari beberapa cara tersebut, cara yang paling mudah adalah menggunakan metode stek. Jika Anda baru saja mengawali budidaya sukun, Anda bisa mencari bibit dari penjual bibit. Pastikan Anda mencari bibit dari indukan yang berkualitas dan unggul agar hasil panen yang anda peroleh juga menghasilkan.

2. Ciri bibit yang baik

Untuk memudahkan memilih bibit untuk budidaya sukun, ada ciri umum dari bibit yang unggul. Yang pertama adalah sudah terdapat daun minimal 4 buah. Semakin banyak daun semakin bagus, namun jumlah ideal adalah minimal 6 atau lebih. Tanaman dengan 4 daun berarti sudah cukup umur untuk dipindah ke lahan. Kemudian warnanya yang aga gelap namun segar. Daun juga mengkilap untuk bibit yang bagus. Jika warnanya pucat, kekuningan, atau keputihan kemungkinan pertumbuhan terganggu. Batangnya kuat, dan lurus serta tumbuh dengan tegak. Pilih dari jenis sukun unggul seperti sukun kuning, sukun bone, atau sukun gundul.

3. Persiapan tanam

Untuk cara budidaya sukun sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Karena tanaman ini membutuhkan banyak air, hindari tanaman sukun kekeringan. Kemudian cara menanam dilakukan di sore hari agar mengurangi penguapan. Kemudian siapkan lahan sebelum bibit ditanam dengan dibersihkan dari semak, batuan, dan rumput. Jarak tanam untuk sukun adalah 12 meter atau 15 meter persegi. Pasang patok atau bilah dari bambu agar lebih mudah.

4. Pembuatan lubang tanam

Untuk lubang penanaman, ukuran idealnya adalah 75 cm kubik. Lubangnya harus besar karena pertumbuhannya cepat dan besar sehingga agar pertumbuhannya baik. Kemudian pastikan tanah galian dipisah antara tanah bagian atas dan bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang. Pastikan lubang sudah disiapkan 2 minggu sebelumnya agar terkena sinar matahari untuk mematikan bibit penyakit dan hama. Jika tanah memiliki pH tinggi dapat diturunkan dengan kapur.

5. Langkah-langkah penanaman

Langkan pertama pada budidaya sukun bersihkan lahan lagi dari rumput, kotoran, dan batu serta tanaman liar. Pastikan lubang yang anda siapkan sudah memenuhi ukuran yaitu jarak tanam 12 sampai 15 meter persegi dan lubang dengan ukuran 75 cm kubik. Tanah bagian atas yang untuk menutupi lubang sudah dicampur dengan 1 blek pupuk kandang. Kemudian siapkan bibit. Buka penutup bibit. Masukkan bibit ke dalam lubang. Timbunlah dengan tanah bagian bawah dulu (tanah biasa) baru dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur dengan pupuk kandang. Saat penimbunan berikan pupuk NPK sebanyak 100 gram setiap lubang. Beri sedikit air agar tanah dapat dimampatkan sehingga posisi tanaman akan menjadi lebih kuat dan kokoh. Setelah selesai tanaman tinggal dirawat dengan disiram teratur. Selalu periksa kondisi tanaman, pastikan kondisinya sehat selalu terhindar dari hama dan lakukan perawatandan Anda juga harus memelihara kondisinya dengan baik.