Pertanianku — Perum Bulog Jabar, targetkan 7.000 rumah pangan demi menjaga stabilisasi harga pangan di Jawa Barat. Sudah ada ribuan outlet penjualan pangan pokok milik masyarakat dengan nama Rumah Pangan Kita (RPK) yang dibina oleh Perum Bulog Jawa Barat ini.

Kepala Bulog Divre Jabar, M. Sugit Tedjo Mulyono mengatakan, saat ini Bulog Divre Jabar telah membentuk 5.000 RPK yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Jabar.
“Sampai akhir 2017 ini ditargetkan total 7.000 RPK di Jabar sehingga realisasi akan mencapai 110 persen dari target,” kata dia, Rabu (27/12).
Ia pun menuturkan, sekitar 30 persen jumlah RPK berada di Bandung Raya. Sisanya, tersebar di perkotaan dan kabupaten di Jabar. Saat ini, sebanyak 5.000 RPK hadir di seluruh Jabar dan akan bertambah 2.000 unit lagi pekan depan sehingga jumlahnya menjadi 7.000 RPK.
Sugit memaparkan, RPK diinisiasi sejak 2015 dalam rangka stabilisasi harga pangan. Idealnya, RPK hadir di setiap rukun warga (RW) yang kini baru satu RPK per desa. Jika satu RPK per RW terwujud, diharapkan akan menjadi pengganti titik distribusi yang arah konsepnya melayani bantuan pangan nontunai.
“RPK jadi andalan. Pengelola RPK mendapat nilai tambah dan masyarakat sekitar mendapat harga pangan lebih murah dan terjangkau,” kata Sugit.
Menurutnya, kondisi Jabar saat ini fluktuasi harga pangannya tidak tinggi. Khususnya di Bandung, jika ada harga yang naik, maka Bulog akan langsung turun ke RPK menambah pasokan secara besar-besaran.
Sugit menyadari, keuntungan yang diperoleh pedagang/pemilik RPK atau yang akrab disebut “sahabat RPK” memang relatif kecil. Akan tetapi, sahabat RPK turut membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok, meringankan biaya masyarakat dengan harga yang lebih murah dibanding pasaran, sekaligus menjaga kestabilan harga pangan pokok.