Bulog Siapkan Rp7,3 Triliun untuk Beli Beras ke Petani

Pertanianku – Perum Bulog Divre Sumatera Selatan (Sumsel) menyiapkan dana hingga Rp7,3 triliun yang akan dialokasikan untuk membeli beras milik petani di Sumsel yang segera memasuki panen raya awal 2017 nanti.

bulog-siapkan-rp73-triliun-untuk-beli-beras-ke-petani

Kepala Perum Bulog Sumatera Selatan Bakhtiar AS mengungkapkan, pihaknya masih menghitung kemungkinan untuk meningkatan penyerapan beras di petani. Mengingat tahun depan, sudah mulai berlaku program Warung dari Dinas Sosial (Dinsos) yang sedikit mengubah sistem pendistribusian beras dengan uang, dan berlaku pada warung-warung tertentu.

“Karena itu, jika ingin ada peningkatan, masih dihitung. Minimal ada peningkatan, namun tidak tinggi meski Sumsel akan mengalami surplus dengan target hingga 2,5 juta ton beras,” kata Bakhtiar usai menggelar pertemuan dengan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Belum lama ini, sebagaimana dilansir Okezone (20/12).

Jika diprediksikan, Bulog akan meningkatkan penyerapan sekitar 10%. Kondisi itu, mengharuskan Bulog menyiapkan anggaran sekitar Rp7,3 triliun dengan asumsi Harga Pokok Produksi (HPP) beras sekitar Rp7.300 per kg. Sementara tahun sebelumnya, Bulog menyerap sekitar 100.000 ton beras petani di Sumsel.

“Jika sekarang (tahun depan) dinaikkan mencapai 110.000 ton atau 120.00 ton, maka nilai anggarannya masih sekitar Rp7,3 triliun,” ucapnya.

Menurut Bakhtiar, nilai penyerapan masih akan dikoordinasikan bersama Perum Bulog di tingkat pusat. Panen beras Sumsel yang lebih cepat, juga menjadi strategi pasar bagi petani Sumsel.

Untuk itu, kebijakan Bulog dalam menetapkan jumlah penyerapan masih menunggu kondisi beras di petani dan harga jual di pasaran.

“Untuk stok beras, Bulog Divre Sumsel-Babel masih menyimpan stok hingga enam bulan ke depan. Jika panen raya baru berlangsung dua bulan mendatang, tentu tetap akan menambah stok beras di gudang Bulog,” lanjut Bakhtiar.

Disebutkannya, untuk itu Perum Bulog Divre Sumsel saat ini, tengah bersiap menyambut panen raya sejak di awal tahun. Mengingat, Dinas Pertanian Sumsel juga mempercepat waktu tanam saat ini, yaitu di awal November.

Bulog sendiri, mengupayakan agar beras di petani dapat terserap sebanyak mungkin. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Sumsel yang menginformasikan jika produksi beras Sumsel akan lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun tanam ini, Sumsel menetapkan waktu tanam pada November dengan target panen pada Februari atau Maret mendatang, “Jika memang panen cepat, beras petani harus cepat diserap, agar harga beras tidak jatuh di pasaran,” jelasnya.