Pertanianku – Daging kerbau impor asal India terus didatangkan ke tanah air. Perum Bulog menargetkan 10.000 ton daging kerbau seharusnya selesai pada akhir September lalu. Namun, hingga kini daging kerbau impor yang masuk ke Indonesia baru 7.830 ton.
Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu, mengatakan keterlambatan pengiriman daging kerbau ini disebabkan oleh beberapa kendala seperti gangguan cuaca saat saat hendak dikirim ke Indonesia. Cuaca buruk yang terjadi di laut India juga membuatnya terhambat.
“Kemarin terakhir baru masuk 7.830 ton, jadi masih kekurangan sekitar 2.000 ton. Ini sedang dalam perjalanan, kami minta adendum karena terkait beberapa keterlambatan pengapalan,” ungkap Wahyu seperti dikutip detikFinance (7/10).
Dari data tersebut ucap Wahyu, lebih dari 5.000 ton daging kerbau impor telah dijual ke pasaran.
“Yang sudah dijual antara 5.000—6.000 ton sudah kita jual. Yang masih di gudang kita sisanya, itu juga karena masih menunggu proses karantina. Sudah dipasarkan ke industri olahan, sebagian lagi ke pasar,” papar Wahyu.
Wahyu mengatakan jika kuota impor sebanyak 10.000 ton telah selesai dikirim, Bulog akan kembali mengimpor daging kerbau sebanyak 70.000.
“Kami targetkan bagian dari 70.000 ton ini masuk hingga akhir Oktober ini. Kami saat ini sudah kerja sama untuk pembelian 70.000 ton. Kemungkinan seluruh daging kerbau sebanyak itu baru selesai dikirim sampai tahun depan. Tapi masuknya bisa lebih cepat dari impor pertama, karena proses karantinanya sudah tidak terlalu ketat,” tutup Wahyu.