Pertanianku — Diabetes melitus (DM) lebih sering dikenal oleh orang Indonesia dengan sebutan penyakit gula atau kencing manis. Penyakit ini bersifat menahun yang akan diderita seumur hidup. Biasanya, diabetes melitus berasal dari faktor genetis atau keturunan, pola makan yang tidak sehat, kurang berolahraga, obesitas, hipertensi, gangguan toleransi glukosa, dan dislipidemia.

Penyakit diabetes melitus bisa menyerang siapa saja, baik tua maupun muda. DM merupakan penyakit serius yang perlu Anda kendalikan dengan olahraga secara teratur, mengatur pola makan, obat-obatan, dan menghindari risiko yang menyebabkan penyakit.
Buncis, salah satu sayuran yang sangat mudah dijumpai, ternyata berkhasiat untuk penderita diabetes melitus. Buncis sering disebut sebagai kacang buncis, bai fan dou, dan French bean.
Bagian yang berkhasiat untuk diabetes melitus adalah bijinya. Biji buncis mengandung glucoprotein, tripsin inhibitor, hemagglutinin, stigmasterol, sitosterol, campesterol, allantoin, dan inositol.
Sementara itu, bagian kulit buncis mengandung leucopelargonidin, leucocyanidin, leucodelphinidin, kaempferol, quercetin, myricetin, pelargonidin, cyanidin, delphinidin, petunidin, dan malvidin.
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, biji buncis yang terasa manis tidak beracun. Sementara itu, biji yang pahit mengandung racun. Umumnya, biji buncis terasa manis dan bersifat netral.
Biji buncis berkhasiat menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik), menurunkan kadar lemak darah, dan peluruh kencing. Bagian tanaman sayur ini bisa digunakan untuk membantu pengobatan DM, tekanan darah tinggi, hiperlipidemia, busung air, dan beri-beri.
Buah buncis yang masih muda mengandung berbagai zat nutrisi dan glikosida, bekerja meningkatkan fungsi limpa, dan berkhasiat sebagai diuretik serta antikanker.
Cara mengolah buncis menjadi obat untuk diabetes melitus sangat mudah, Anda hanya perlu merebus biji buncis sebanyak 120 gram, lalu minum air rebusan tersebut. Anda juga bisa memanfaatkan polong buncis muda sebanyak 30 gram yang masih muda, lalu rebus atau kukus hingga layu. Selanjutnya, buncis dapat dimakan sebagai lauk.
Walaupun baik untuk membantu pengobatan diabetes melitus, Anda tidak disarankan mengonsumsinya lebih dari 30 gram per hari. Buncis yang dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan kadar asam urat di dalam darah.