Bunga Pohon Buah Mangga Sudah Tumbuh Tapi Pembuahan Gagal? Ini Penyebabnya

Pertanianku— Terkadang setelah bunga pohon mangga tumbuh, bunga tersebut belum tentu berhasil berkembang menjadi buah. Ada banyak penyebab gagalnya proses penyerbukan dan pembentukan buah mangga yang bisa terjadi. Kegagalan tersebut dapat menyebabkan petani atau pehobi kecewa karena tidak bisa menikmati buah mangga yang seharusnya tumbuh.

bunga pohon buah mangga
foto; Pixabay

Gagalnya proses pembuahan bunga pohon mangga bisa disebabkan oleh kepala putik sudah berada dalam keadaan yang tidak siap untuk diserbuki. Terkadang, ada juga putik bunga yang tidak bisa diserbuki sehingga bunga tidak berkembang menjadi buah meski sudah diserbuki.

Perhatikan kondisi kepala putik bunga. Kepala putik yang sudah rusak karena hama juga bisa menyebabkan bunga gagal berkembang. Hama yang menyerang kepala putik adalah thrips dan wereng mangga. Kepala putik juga dapat rusak karena terserang penyakit cendawan tepung.

Hama juga menyebabkan perkembangan bakal buah menjadi tidak normal meski penyerbukan buah sudah berhasil dilakukan. Hama tersebut dapat menyebabkan buah yang masih kecil mudah rontok karena diterpa angin.

Kegagalan proses penyerbukan juga disebabkan oleh daya hidup tepung sari berkurang karena sudah melampaui masa optimalnya.

Proses penyerbukan dipengaruhi oleh kondisi temperatur udara, sinar matahari, curah hujan, dan kelembapan udara. Temperatur yang terlalu tinggi, sinar matahari terlalu terik, curah hujan yang tinggi, dan tingkat kelembapan udara yang tidak sesuai bisa menyebabkan proses penyerbukan bunga mengalami kegagalan.

Penyebab kegagalan lainnya yang jarang disadari adalah asupan pupuk atau zat hara yang kurang. Kondisi tersebut dapat menyebabkan perkembangan embrio menjadi terhambat sehingga membuat buah mudah mengalami kerontokan.

Untuk mencegah kegagalan pembuahan bunga pohon mangga, Anda bisa melakukan penyerbukan buatan dengan memberi perlakuan hormon. Hormon yang digunakan adalah NNA (beta Naphthoxy Acetic Acid), semprotkan hormon NNA sebanyak 200 ppm untuk meningkatkan terbentuknya bunga normal.

Untuk mendorong pembentukan buah, semprotkan hormon sebanyak 3—5 kali pada setiap tanda bunga. Setelah buah sudah mulai terbentuk, lakukan penyemprotan 2,4 D yang dilarutkan dalam air sebanyak 25 ppm untuk mencegah kerontokan.