Pertanianku — Keanekaragaman tanaman aromatik dunia yang bisa menghasilkan minyak atsiri diperkirakan sebanyak 160—200 jenis tanaman, di antaranya ada yang berasal dari bunga-bunga yang harum dan menawan. Berikut ini beberapa bunga penghasil minyak atsiri yang wangi dan mampu membuat tubuh menjadi lebih rileks.
Mawar
Bunga sejuta umat ini mampu tumbuh subur di iklim dingin/subtropis dan di daerah panas/tropis. Mawar tumbuh baik di ketinggian 560—800 mdpl. Bagian yang bisa menghasilkan minyak mawar adalah mahkota bunganya atau petal. Pilihlah bunga yang belum mekar seutuhnya, tetapi jangan yang terlalu muda. Bunga mawar yang bisa digunakan sudah memiliki tingkat kemekaran sekitar 50—75 persen.
Melati
Tanaman ini tumbuh baik di dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 10—1.600 mdpl. Melati biasanya diolah menjadi campuran minuman seperti teh atau digunakan untuk acara budaya (adat) dan keagamaan. Bunga melati sebenarnya juga bisa dijadikan bahan baku untuk pembuatan minyak atsiri.
Bunga melati yang bisa digunakan sebagai bahan baku sebaiknya berumur satu hari menjelang mekar. Bunga tersebut dipanen pada malam hari untuk memperlambat proses penguapan yang bisa mematikan sel bunga.
Sedap malam
Bunga yang bisa mengeluarkan aroma pada malam hari ini bisa menjadi bahan baku untuk pembuatan minyak. Sedap malam tumbuh subur di Indonesia dan merupakan flora introduksi dari Meksiko yang sudah menyebar luas ke berbagai negara. Di Indonesia, tanaman ini bisa tumbuh subur di dataran rendah hingga dataran tinggi.
Bagian yang bisa digunakan agar menghasilkan minyak adalah mahkota bunga yang diekstrasi pada malam yang sama setelah bunga dipanen dan disortasi.
Kamboja
Bunga kamboja berasal dari Amerika Tropis dan Afrika. Bunga ini merupakan tanaman hias yang bisa membawa suasana tropis yang cukup kental. Bagian tanaman yang bisa digunakan untuk menghasilkan minyak kamboja adalah mahkota bunga. Sebaiknya, pilih bunga yang belum mekar penuh, tetapi tidak terlalu muda. Panen bunga sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk memperlambat proses penguapan yang bisa mematikan sel bunga.