Pertanianku — Pasti sebagian besar dari Anda masih asing dengan burahol, buah berbentuk bulat berwarna cokelat dan hampir mirip dengan duku. Buahnya berukuran 5—6 cm dan tumbuh secara bergerombol. Buah ini merupakan kesukaan para putri keraton. Buah ini tidak terkenal karena baunya.

Zaman dahulu, raja di Keraton Mataran menanam burahol di pekarangan istana agar putri keraton bisa mendapatkan tanaman tersebut dengan mudah. Buah yang sudah masak akan dimakan oleh putri keraton. Buah tersebut mampu menghilangkan bau keringat dan menimbulkan bau bunga. Buah ini konon dapat membuat keringat menjadi wangi dan napas menjadi harum.
Selain dapat menambah estetika para putri keraton, ternyata buah burahol juga memiliki filosofis tersendiri.
Burahol atau Stelechocarpus burahol sering disebut sebagai buah kepel. Tanaman ini bisa tumbuh hingga mencapai 20 m dengan diameter batang sekitar 40 cm.
Kini buah burahol lebih dikenal sebagai tanaman obat yang mampu menyembuhkan beberapa jenis penyakit, seperti membersihkan darah dan menguatkan liver, paru-paru, serta ginjal.
Bagian yang biasa digunakan sebagai obat herbal adalah daun dan buah. Bagian buah, biji, dan akar tanaman mengandung saponin flavonoida, dan polifenol. Sementara itu, di dalam bijinya juga terkandung alkaloida. Di dalam daun tanaman mengandung flavonoida dan polifenol.
Pemanfaatan buah kepel sebagai obat herbal cukup mudah. Anda hanya tinggal memakan buahnya yang sudah masak. Sementara itu, untuk menurunkan kolesterol dan asam urat, Anda dapat merebus tujuh lembar daun kepel dengan tiga gelas air hingga airnya menyusut tersisa setengahnya.
Daging buah yang dikonsumsi dalam keadaan segar berfungsi sebagai peluruh kencing, mencegah radang ginjal, dan menyebabkan kemandulan sementara pada wanita. Jadi, dahulu para wanita bangsawan kerap menggunakan buah ini sebagai parfum dan alat KB alami.
Hingga saat ini masih belum ditemukan literatur yang membahas dampak negatif dari buah dan daun burahol. Namun, Anda harus berhati-hati saat mengonsumsinya, terutama wanita yang sedang hamil dan menyusui, mengingat tanaman ini memiliki efek samping untuk wanita.