Pertanianku — Burung tukan toco (Ramphastos toco) merupakan pendatang baru dari Amerika Selatan ini berhasil memikat hati para pehobi di Indonesia. Seorang pehobi asal Jakarta Pusat, Sutawijaya membeli burung asal Amerika Selatan itu hingga puluhan juta rupiah. Bahkan, ia mesti bersabar selama tiga tahun untuk mendapatkan burung yang berparuh besar itu.
Burung yang berkaki kekar ini tergolong langka dan karena itu harga belinya cukup mahal. Sekujur tubuh burung tukan toco berwarna hitam, kecuali bagian lehernya yang berwarna putih. Paruhnya besar berwarna jingga terang, tetapi terdapat spot hitam di bagian ujung.
Sutawijaya memberi nama burung kesayangannya itu “Toko”. Menurut keterangannya, burung ini mudah beradaptasi di tanah air. Maklum, habitat asli tukan toco memang di daerah tropis, terutama kawasan Amerika bagian selatan.
Tukan toco merupakan anggota keluarga tukan yang memiliki sosok paling besar. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil di puncak pohon. Sekilas penampilan keluarga tukan mirip rangkong yang menjadi anggota keluarga Bucerotidae. Karena kemampuan adaptasi Toko cukup baik, Sutawijaya mudah merawat burung eksotis itu.
“Toko juga ramah dengan orang baru,” katanya.
Namun demikian, Toko tidak mampu terbang jauh karena bertubuh besar. Ia hanya bermain di sekitar kandang dan bertengger di atas pepohonan imitasi sembari melompat-lompat dan sesekali mengepakkan sayap.
“Toko lebih senang bermain di luar dibandingkan dengan berlama-lama di dalam kandang,” ujar Sutawijaya.
Ia mengungkapkan, tukan toco sulit ditangkarkan sehingga di tanah air populasinya hanya sedikit. Mereka memiliki karakter yang sangat teritorial. Tukan toco enggan kawin jika dalam satu teritorial terdapat banyak pasangan dan jarak antarteritorial minimal 1 km. Oleh karena itu, para pehobi paling hanya memiliki sepasang tukan toco.