Cara Aman Panen Propolis dari Lebah Trigona

Pertanianku — Sama seperti lebah penghasil madu, lebah penghasil propolis juga memiliki pertahanan berupa sengatan yang bisa membuat kulit menjadi bengkak. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan prosedur panen propolis yang benar agar aman dan panen bisa terus berkelanjutan. Umumnya, propolis bisa dipanen setelah 2—5 bulan masa pemeliharaan. Lamanya panen bergantung pada lebah trigona yang Anda pelihara serta pakan yang Anda berikan.

panen propolis
foto: pertanianku

Sarang yang sudah penuh oleh propolis dan madu biasanya ditandai dengan sifat lebah yang agresif, bahkan bisa menyengat manusia. Jika sarang terlambat dipanen, lebah trigona bisa kabur keluar kandang karena tempat yang tersedia semakin mengecil. Berikut ini langkah aman untuk melakukan panen propolis.

  1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti topi, jaring muka, pisau yang steril, wadah penyimpanan hasil panen seperti baskom, dan kain saringan. Penggunaan topi bertujuan untuk menghindari lebah kecil masuk ke lubang hidung dan telinga.
  2. Setelah semua peralatan siap beserta dengan penutup muka dan topi yang sudah dikenakan, selanjutnya, buka rumah trigona dengan pisau untuk membuka rekatan di dinding-dinding kotak sarang. Setelah sarang terbuka, ambil potongan sarang dan masukkan ke baskom.
  3. Saat panen propolis, jangan ambil semua sarang. Sisakan sebagian sarang yang berisi madu dan roti lebah sebagai cadangan makanan untuk koloni. Hal tersebut bertujuan mencegah koloni lebah trigona kabur dari sarang.
  4. Setelah panen selesai, tutup kembali sarang seperti posisi semula. Pastikan rumah trigona tertutup sempurna, tidak miring. Hal tersebut bertujuan mencegah kematian larva lebah. Selanjutnya, letakkan rumah lebah ke tempat semula.
  5. Ambil baskom yang sudah berisi propolis. Selanjutnya, madu dan roti lebah dipisahkan. Madu disaring ke baskom lain dengan saringan kain bersih, sedangkan polen diambil dengan cara Polen yang sudah diambil segera dikeringkan dengan cara diangin-anginkan atau dipanggang di dalam oven dengan suhu maksimal 55°C. Suhu oven yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kandungan gizi di dalam polen rusak.
  6. Sarang yang sudah dipanen madu dan polennya segera dibungkus dengan kain bersih, dan diperas untuk mengeluarkan sisa madu yang masih tersisa. Selanjutnya, sarang dan kain yang membungkusnya dipanaskan dalam air mendidih. Sarang tersebut akan mencair dan larut di dalam air. Sementara, kotoran akan tertinggal di dalam kain.
  7. Selanjutnya, sarang berpropolis cair dimasukkan ke cetakan. Setelah dingin, sarang dilepaskan dari cetakan dan dibungkus plastik. Sarang berpropolis siap dipasarkan atau diolah untuk diambil ekstrak