Pertanianku — Pemberian pupuk organik pada padi dilakukan dengan cara terukur sesuai dengan ketentuan rekomendasi dengan formula NPK (23-9-8). Rujukan ini sudah dipakai oleh petani padi di daerah Kodya Tangerang, dan kandungan nutrien terukur NPK organik (10-3-2).
Pemberian pupuk organik pada padi bertujuan menyediakan nutrisi serta memperbaiki sifat kimia dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemupukan nitrogen, memperbaiki kinerja fisiologi tanaman dan mikroba yang berada di dalam tanah, serta menaikkan tingkat produktivitas tanaman menjadi lebih maksimal.
Jika menggunakan pupuk organik konvensional, akan membutuhkan dosis yang sangat besar dalam satu kali pemakaian. Namun, jika menerapkan penggunaan pupuk organik terukur pada tanaman padi, dapat membuat volume pupuk menjadi lebih kecil dan efisien.
Pemupukan pupuk organik pada padi pada umumnya dilakukan dengan mengombinasikan antara pupuk kompos/kandang yang sudah ditambahkan pupuk anorganik. Pemberian pupuk diberikan secara bertahap sesuai dengan umur dan pertumbuhan tanaman.
Karena sistem yang digunakan adalah pupuk oganik terukur, pupuk tidak bisa langsung diberikan ke tanah tanah harus diberi larutan humus terlebih dahulu, baik pada hamparan maupun pada lubang tanam yang disemprotkan secara merata. Larutan humus berfungsi untuk menggantikan fungsi pupuk dasar kompos/kandang.
Humus berfungsi untuk memperbaiki struktur dan kesuburan tanah, meningkatkan kelembapan dan memperbaiki keasaman tanah, meningkatkan efesiensi penyerapan hara atau nutrient dan memaksimalkan penerapan unsur mikro, serta mencegah hilangnya unsur mikro.
Larutan humus yang diberikan sebelum pengaplikasian pupuk organik pada tanaman ini sebanyak 120—150 liter/hektare dengan konsentrasi 200 ppm.
Cara pemberian pupuk NPK organik pada tanaman padi tidak begitu berbeda dengan pemberian NPK anorganik. Pupuk diberikan 1—2 minggu sebelum masa tanam, pupuk tersebut sebagai pupuk dasar dan diberikan dengan cara ditebar secara merata. Pupuk susulan diberikan 3—5 minggu, kemudian sebanyak ½ dosis urea tambahan atau 12 kg, semua KCL tambahan 50 kg.
Pupuk selanjutnya diberikan 6—7 minggu setelah masa tanam dengan dosis ½ urea tambahan (12 kg) dan semua dosis KCL tambahan (50 kg).