Cara Berkebun Jati yang Menguntungkan

Pertanianku — Pohon jati merupakan salah satu jenis pohon penghasil kayu yang memiliki kualitas tinggi dan tentu saja berharga jual tinggi pula. Oleh karena itu, memiliki perkebunan jati bisa membuat Anda dilimpahi pundi-pundi rupiah. Untuk mendapatkan hasil panen pohon berkualitas tinggi, tentunya Anda memerlukan tips dan trik bagaimana cara berkebun jati yang menguntungkan. Yuk, simak ulasannya berikut ini.

cara berkebun jati
Foto: Google Image

Proses pembibitan pohon jati

Dalam proses pembibitan bisa menggunakan benih dari biji jati yang kering dan jatuh di area pohon jati. Ciri-ciri biji yang berkualitas baik antara lain warna kulitnya telah menguning dan kering, memiliki ukuran besar, berbentuk bulat, padat serta tak mengerut dan tak mengalami cacat. Sebelum disemai, biji terlebih dahulu direndam di dalam air selama 3—4 jam.

Proses penyemaian dapat dilakukan pada media tanam dengan campuran pupuk kandang dan tanah (1:1). Kemudian, masukkan media tanam tersebut ke polibag semai yang telah disiapkan. Selanjutnya, benamkan bibit dengan kedalaman 5 cm pada media, kemudian timbun memakai media di bagian atasnya. Setelah 47 hari, biasanya akan tumbuh benih-benih kecil.

Tahap persiapan lahan

Taburkan pupuk kandang atau kompos ke area lahan tanam dengan menggunakan komposisi pupuk sebanyak 2 ton per hektare. Pemberian nutrisi dapat dilakukan selama 3—4 minggu, namun sebelumnya lakukan penggarapan lahan tanah dengan pencangkulan dan pembajakan. Tujuannya adalah supaya tanah menjadi lebih gembur dan meningkatkan nutrisi dasar di dalamnya.

Selanjutnya, membuat lubang dengan jarak antarlubang sekitar 2,5×2,5 meter dengan ukuran lubang sekitar 30cm × 30cm × 30 cm. Kemudian diamkan tanah hingga 2—3 minggu.

Penanaman bibit jati

Langkah berikutnya, lepaskan bagian persemaian dari kantong plastik (polibag) kemudian letakkan bibit atau benih tersebut dalam lubang tanam. Sebaiknya, posisi tanam diusahakan dalam keadaan tegak, lalu tempatkan secara hati-hati supaya akar tidak mengalami kerusakan.

Tutup lubang dengan tanah di sekitarnya, lalu padatkan tanah secara lembut agar tanaman tidak mudah roboh. Siram area tanah tersebut untuk menjaga kelembapan tanah dengan baik.

Pemeliharaan

Pada umumnya, tahap ini dilakukan untuk tumbuhan yang mati ketika tanam. Selain itu, juga dilakukan pemupukan dan penyiangan, umumnya dilakukan ketika jati berada di awal masa tanamnya hingga umur 5 tahun kemudian yang dilakukan sebanyak sekali dalam 3 bulan. Setelah itu, lakukan pemangkasan ranting tanaman dengan tujuan supaya batang utama pada jati mampu tubuh secara optimal dan lurus.

Masa pemanenan

Pada umumnya, masa panen tanaman jati sendiri adalah setelah tanaman berumur 12—15 tahun. Namun, untuk melakukan panen dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan pembudidaya. Apabila menginginkan hasil panen jati untuk digunakan sebagai bahan bangunan, umumnya masa panen paling baik, yaitu ketika pohon jati telah berusia sekitar 20 tahun.