Cara Bertanam Bawang Daun di Musim Hujan

Pertanianku — Bawang daun kerap kali kita temukan di berbagai masakan Indonesia. Kegunaannya sebagai tambahan penyedap makanan membuat bawang daun menjadi sayuran yang wajib ada di pasaran. Oleh karena itu, bertanam bawang daun dan membudidayakannya akan menjadi pilihan yang tepat sebagai alternatif penghasilan Anda.

bertanam bawang daun
Foto: Google Image

Banyak petani tanaman budidaya seperti budidaya bayam cabut menghindari menanam di musim hujan. Alasannya klasik, yaitu takut tanaman tergenang dan menjadi busuk, atau terserang hama dan penyakit yang masif di musim hujan.

Namun seperti halnya menanam-padi yang baik dan menguntungkan, budidaya bawang daun justru dianjurkan saat musim hujan tiba. Untuk memulai budidaya bawang daun, simak tata cara dan langkah-langkah sebagai berikut.

Persiapan lahan budidaya

Awali cara menanam bawang daun saat musim hujan dengan mempersiapkan lahan pertaniannya. Lakukan penggemburan tanah dengan mencangkulnya sedalam 10—30 cm. Tambahkan pupuk kandang yang bisa Anda buat sendiri dengan mengikuti cara membuat pupuk kompos dari kotoran ayam. Setelah itu, buatlah bedengan selebar 1,5—2 m, sesuaikan panjangnya dengan luas lahan yang Anda miliki. Buat pula parit di antara bedengan-bedengan tersebut dengan ukuran 25 × 30 cm.

Persiapan bibit bawang daun

Ada dua metode dalam mendapatkan bibit bawang daun, yaitu melalui pembibitan benih dan pembibitan anakan. Hal yang perlu diperhatikan saat pembibitan bawang daun adalah harus mengamati bibit tersebut hingga masa 15 hari. Jika pada masa itu terdapat bibit yang gagal tumbuh, sebisa mungkin dilakukan penyulaman.

Pemupukan bawang daun

Pemupukan dapat dilakukan pada saat bawnag daun berumur 25—30 hari pascatanam. Untuk pupuk lanjutannya, Anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Namun, disarankan untuk menggunakan pupuk organik buatan sendiri yang lebih ramah lingkungan.

Penanggulangan hama dan penyakit

Hama yang kerap menghantui petani bawang daun adalah ulat tanah Agrotis ipsilon. Hama ini mampu membuat tanaman menjadi rebah, memutus batang, dan merusak pangkal batang. Cara penanggulangan hama dan penyakit yang paling aman adalah dengan melakukan pengawasan secara rutin. Tak lupa pula dengan menerapkan sistem pergiliran tanaman.