Pertanianku — Paprika merupakan keluarga tanaman cabai yang tidak memiliki rasa pedas yang dominan. Rasa pedas pada paprika tersebut memang tidak seperti cabai pada umumnya. Paprika ternyata juga ternyata bisa ditanam dengan sistem hidroponik, lho. Namun, bagaimana cara bertanam paprika dengan menggunakan sistem hidroponik. Mungkinkah paprika ditanam secara hidroponik?
Permintaan paprika yang semakin tinggi merupakan prospek bagus. Nah, berikut ini langkah-langkah budidaya paprika dengan sistem hidroponik.
Persiapan menanam
Sarana, alat, dan bahan yang harus dipersiapkan adalah tray semai/wadah, benih, media semai (rockwool-grodan/sekam bakar, dan lain-lain), thermometer dan hygrometer, pinset, ruang semai/lemari semai, serta alat semprot (hand sprayer).
Teknis pembibitan
Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama ± 30 menit, sambil menunggu kita bisa menyiapkan media semai yang akan digunakan. Basahi media dengan air bersih dan pastikan media basah sampai merata dan biarkan sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes.
Buat lubang kecil pada rockwool-grodan (apabila menggunakan rockwool) atau garitan kecil yang saling berpotongan pada sekam (apabila menggunakan sekam bakar) sehingga membentuk bujur sangkar dengan jarak ± 2 cm. Letakkan benih satu per satu pada setiap lubang.
Benih-benih tersebut ditaruh di lemari semai. Selama di lemari semai, benih harus berada pada suhu optimal 20—25 ºC. Benih akan berkecambah dalam waktu ±7 hari. Bibit dengan koteledon tumbuh sempurna, dipindahkan ke polibag berukuran15 × 15 cm yang telah dibasahi dengan larutan nutrisi.
Persiapan tanam
Sebelum media ditempatkan, terlebih dahulu media dimasukkan ke polibag atau pot. Media yang biasa digunakan adalah sekam bakar, rockwool-grodan, atau cocopeat. Plastik mulsa dipasang pada permukaan bedengan atau dibawah slab/polibag supaya akar tanaman tidak masuk ke tanah.
Apabila menggunakan polybag, buatlah lubang tanam sesuai dengan besarnya polibag yang digunakan untuk pemeliharaan di nursery. Media dibasahi dengan larutan nutrisi/pupuk dengan EC 1,5 dan pH 5,5 sampai benar-benar basah/jenuh. Pada lubang tanam yang telah dipersiapkan, taburkan Furadan 3G sebanyak ± 2 gram/lubang tanam untuk preventif terhadap serangan Nematoda.
Tahap selanjutnya, bibit siap untuk di-transplanting. Sebelum bibit ditempatkan, bagian bawah polibag digunting dengan hati-hati supaya akar bibit tidak putus/rusak, kemudian bibit ditempatkan pada lubang tanam yang telah dipersiapkan. Untuk menghindari terjadi kelebihan air siraman dan tumpukan garam-garam di media, satu hari setelah transplanting lubang drainase dibuat pada bagian bawah polibag.