Pertanianku — Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, dan domba). Namun, terjadinya perubahan fungsi lahan menjadi penyebab keterbatasan pakan hijauan. Solusi dari masalah ini ialah pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami yang diubah melalui proses amoniasi. Nah, bagaimana cara membuat amoniasi urea jerami padi untuk pakan ternak?
Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia. Amoniasi merupakan suatu cara pengolahan jerami padi secara kimiawi dengan menggunakan gas amonia.
Manfaat amoniasi di antaranya dapat mengubah tekstur dan warna jerami yang semula keras berubah menjadi lunak dan rapuh. Warna berubah dari kuning kecokelatan menjadi cokelat tua. Kemudian, meningkatkan kadar protein, serat kasar, energi bruto (GE), tetapi menurunkan kadar bahan ekstrak tiada nitrogen (BETN) dan dinding sel.
Proses amoniasi juga meningkatkan bahan kering, bahan organik, dinding sel, nutrien tercerna total, energi tercerna, dan konsumsi bahan kering jerami padi. Nah, berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat amoniasi urea jerami padi.
Bahan dan alat
- Jerami padi
- Urea
- Air
- Timbangan
- Plastik
- Ember
- Alat Pemotong Jerami
- Sendok
- Alat penyiram
Cara membuat
Jerami padi ditimbang sesuai dengan jumlah yang diperlukan, lalu dipotong-potong dengan ukuran sekitar 5—10 cm. Ditambahkan urea sebanyak 6 persen dari bobot jerami padi yang digunakan. Misalnya, jumlah jerami padi yang diolah sebanyak 50 kilogram, urea yang dibutuhkan sebanyak 6% × 50 kg = 3 kg. Siapkan air bersih sebanding dengan jumlah jerami padi yang digunakan. Misalnya, jerami padi 50 kg, diperlukan air 50 liter.
Siapkan silo yang dapat dibuat dengan lubang di tanah yang disesuaikan dengan jumlah jerami padi yang diolah. Selain itu, dapat pula digunakan drum atau kantong plastik. Sebelum jerami ditumpuk alas pada dasar wadah diberi plastik. Selanjutnya, jerami padi yang telah dipotong-potong dimasukkan ke lubang silo (dapat juga menggunakan wadah plastik, drum, lantai semen) sehingga membentuk lapisan setebal 10—20 cm.
Kemudian, setiap lapisan disemprot dengan larutan urea secara merata dan setelah itu disemprot dengan air bersih. Jerami padi disusun sedemikian rupa sehingga membentuk tumpukan ke atas. Setelah penumpukan jerami selesai, ditutup dengan rapat menggunakan plastik dan disimpan selama empat minggu (21 hari).
Setelah penyimpanan, tutup dibuka, dikeringanginkan dan jerami padi amoniasi dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia. Proses amoniasi bila sempurna ditandai tekstur jerami relatif lebih mudah putus, berwarna kuning tua atau cokelat dan bau amonia. Untuk mengurangi bau amonia, jerami harus dianginkan selama 1—2 jam sebelum diberikan pada ternak.