Pertanianku — Bawang kalimantan adalah sebutan untuk bawang lokal yang memiliki ukuran kecil serta aromanya lebih tajam dan berasa lebih pedas. Varietas bawang kalimantan banyak dibudidayakan di daerah dataran tinggi hingga rendah oleh para petani. Namun, bagaimana cara budidaya bawang kalimantan? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Memilih benih bawang kalimantan
Benih bawang kalimantan dapat berasal dari umbi tanaman. Pilih benih yang sehat, tidak terpapar hama dan penyakit serta benih harus memiliki ukuran umbi yang besar dan berisi juga tidak kering.
Potong bagian atas atau pucuk benih 1—2 cm. Buang kotoran dan juga lapisan yang kering atau kotor pada umbi. Umbi direndam ke dalam larutan fungisida 15 g/liter selama 15—30 menit. Kemudian, angkat dan kering anginkan benih. Selanjutnya, simpan atau letakkan umbi benih pada ruangan dengan suhu 27—28° Celcius serta kedap cahaya.
Cara ini merupakan cara untuk merangsang pembentukan tunas pada umbi. Biarkan selama 5—7 hari sambil dilakukan penyiraman untuk mempertahankan kadar air pada umbi. Setelah tunas mulai tampak tumbuh, dapat langsung dipindahkan ke lapangan. Buang dan pisahkan umbi yang busuk atau rusak serta tidak tumbuh tunasnya.
Mempersiapkan lahan tanam
Bawang kalimantan relatif baik ditanam pada tanah yang subur dan berpasir. Hal ini akan dapat memudahkan umbi untuk membesar dan tumbuh. Lahan tanam dibuat dalam bentuk bedengan dengan ukuran ideal adalah 1× 5 meter dan tinggi 30 cm.
Tanah dicangkul dan digemburkan, lalu dibuat lubang tanam dengan kedalaman 20—25 cm. Setelah itu, ke dalam lubang tanam ditambahkan pupuk kandang 1—2 kg pupuk kotoran hewan atau kompos kering. Diamkan selama 1 minggu, kemudian dapat dilakukan penanaman ke lahan.
Menanam bawang kalimantan ke lahan
Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat cahaya matahari tidak terlampau terik. Tanamkan bibit bawang kalimantan yang sudah bertunas ke dalam setiap lubang tanam. Setiap satu lubang tanam diisi satu bibit. Tutup kembali lubang tanam menggunakan tanah hingga umbi tertutup sempurna dan hanya sisakan bagian tunas di atas permukaan tanah. Setelah itu, lakukan penyiraman menggunakan air bersih dan tunggu 3—5 hari ke depan hingga tunas semakin bertumbuh.
Menyulam bibit yang tidak tumbuh
Agar populasi tanaman tetap utuh, perlu dilakukan penyulaman. Batas toleransi untuk bibit tanaman yang tidak tumbuh saat dipindahkan ke lapangan adalah 5 persen. Jika di atas itu, pasti bibitnya jelek. Penyulaman dilakukan dengan mengganti tanaman yang tidak tumbuh dengan bibit umbi baru. Dengan begitu, populasi kembali terpenuhi serta juga tanaman dapat tumbuh dengan seragam.
Menyiram dan memelihara tanaman
Penyiraman merupakan langkah penting dalam menanam tanaman bawang kalimantan, terutama pada saat awal awal masa pindah tanam. Penyiraman minimal dua kali, yakni pada pagi dan sore hari. Siramkan air ke bedengan hingga merata dan tidak becek.
Pemeliharaan lain yang harus dilakukan juga adalah penyiangan atau membuang rumput yang tumbuh di bedengan. Gulma atau rumput dapat mengganggu asupan nutrisi hara ke tanaman. Selain itu, juga dapat menjadi sarang hama untuk tumbuh dan mempercepat penyebaran penyakit.