Cara-Cara Panen Buah Kopi

Pertanianku — Kopi sudah menjadi salah satu komoditas unggulan yang diekspor ke berbagai negara. Hal ini disebabkan oleh tingginya kualitas produk yang bisa dihasilkan oleh petani kopi di dalam negeri. Tak heran, Indonesia memiliki area perkebunan kopi yang cukup luas. Ada 4 cara panen buah kopi yang sering dilakukan oleh petani kopi.

panen buah kopi
foto: pertanianku

Petik bubuk

Pemetikan bubuk dilakukan sebelum memetik merah buah. Pemetikan ini dilakukan untuk buah yang terkena serangan hama penggerek buah kopi (PBKo). Buah yang terkena penyakit ini biasanya akan memerah lebih dahulu dibandingkan buah yang lain. Buah-buah hasil petik bubuk harus direndam terlebih dahhulu dengan air panas sebelum dijemur.

Petik merah

Petik merah dilakukan beberapa bulan setelah petik bubuk. Pemetikan ini dilakukan untuk buah cokelat yang sudah berwarna merah dan bisa dilakukan berkali-kali, sekitar 5—6 kali, bahkan ada petani yang bisa melakukan petik merah hingga 9—10 kali. Biasanya, frekuensi pemetikan sebanyak itu bisa dilakukan oleh petani yang menanam pohon kopi di area yang basah. Interval antara panen satu dan panen selanjutnya biasanya antara 10—20 hari sekali.

Keuntungan dari petik merah adalah biji buah yang dihasilkan lebih bermutu tinggi dan rendeman biji kopi juga tinggi.

Petik lelesan

Saat melakukan petik merah, biasanya akan ada beberapa buah kopi yang jatuh ke tanah (leles). Buah yang jatuh tersebut harus dikumpulkan agar tidak menjadi sarang hama penggerek buah kopi untuk berkembang biak.

Petik racutan

Petik racutan dilakukan pada akhir periode panen buah kopi yang biasanya jatuh pada September. Semua buah yang masih tersisa di pohon harus dipetik semua (racutan), baik yang merah, menghitam maupun yang hijau. Pemetikan ini bertujuan memutus rantai kehidupan hama buah kopi yang ada di lahan.

Setelah dilakukan pemetikan racutan, petani juga melakukan petik lelesan untuk menyingkirkan buah kopi yang terjatuh di tanah. Dengan begitu, di dalam lahan pohon kopi sudah tidak ada buah yang di pohon ataupun di tanah.

Jumlah buah yang sudah menghitam dan masih mentah pada saat petik racutan biasanya mencapai 10 persen. Karena pada saat petik racutan kondisi buah berbeda-beda, petani harus melakukan sortasi terlebih dahulu untuk memisahkan buah yang masak, mentah, dan kering.